KENDAL, seputarkendal.com – Klaim santunan jaminan kematian BP Jamsostek tak ribet dan itu dirasakan oleh alhli waris dari salah seorang nelayan meninggal dunia yang ada Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari. Meski baru tiga bulan ikut menjadi peserta BP Jamsostek namun ahli warisnya sudah menerima santunan jaminan kematian. Penyerahannya dilakukan saat pelaksanaan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan kepada para nelayan di Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai Tawang, Rowosari. Santunan yang diterima ahli waris itu sebesar Rp 42 juta Kamis (16/07).
“Suami meninggal karena sakit. Kondisi sakit itu dirasakan oleh suami saat melaut. Kemudian pulang dan sempat berobat tapi Tuhan berkehendak lain, suami meninggal. Suami kut BP Jamsostek. Kemudian coba keluarga mengurus klaimnya. Tak lama klaim jaminan kematiannya keluar,” kata Ratih ahli waris dari almarhum Kusron yang meninggal dunia saat bekerja.
Kepala BPJamsostek KCP Kendal Suriyadi, mengatakan Ratih merupakan ahli waris yang menerima santunan jaminan kematian BP Jamsostek itu merupakan istri dari Kusron seorang nelayan yang mengeluhkan sakit saat tengah bekerja dan meninggal dunia meski sempat berobat. Keikutsertaanya almarhum suaminya di BP Jamsostek ini ahli warisnya menerima santunaan sebesar Rp42 juta.
“Pak Kusron baru tiga bulan ikut BP Jamsostek. Perbulannya membayar Rp 16.800. Kemudian beliau sakit saat melaut dan kemudian meninggal dan berhak mendapatkan santuan. Nilai uang yang diterima ahli warisnya sebesar Rp42 juta. Uangnya yang diterima ini bisa untuk melanjutkan hidup keluarga almarhum Kusron,” katanya.
Suriyadi, mengungkapkan data jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Kendal sebanyak 9.000. Akan tetapi hingga kemarin yang sudah ikut peserta BP Jamsostek hanya 300 nelayan. Sehingga pihaknya perlunya melakukan sosialisasi kepada nelayan tentang program-program BP Jamsostek. Seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua.
“Masih banyak nelayan yang belum ikut. Kami bersinergi dengan pemerintah daerah melakukan sosialisasi supaya nelayan yang punya risiko pekerjaan tinggi dapat terlindungi melalui program BP Jamsostek,” tukasnya.
Sementara itu Kepala UPTD Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kabupaten Kendal, Rofin berharap program ini dapat dilaksanakan tidak hanya di Kecamatan Rowosari saja. Pihaknya merespons dengan baik sosialisasi berbagai program BP Jamsostek.
“Ada ribuan nelayan. Sosialisasinya bisa dilakukan di kampung nelayan lainnya. Manfaat ikut BP Jamsostek bagi nelayan luar biasa. Saat ini yang ikut BP Jamsostek masih sedikit dan sosialisasi seperti ini harus gencarkan,” harapnya.(ant)