Home Headline Jaga Santri dari Ancaman Negatif Teknologi, MWC NU Rowosari Bagikan Kitab Kuning

Jaga Santri dari Ancaman Negatif Teknologi, MWC NU Rowosari Bagikan Kitab Kuning

209
0

KENDAL, seputarkendal.com – Pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2021 ini, Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Rowosari membagikan kitab kuning kepada para santri. Dalam penyerahan tersebut, secara simbolis hanya diterima oleh para perwakilan dari Pondok Pesantren yang ada di Kecamatan Rowosari, berlangsung di Gedung Serbaguna MWC NU setempat, Senin (25/10).

Rangkaian acara dalam rangka HSN ditengah pandemi Covid -19 tersebut, dirayakan dengan penuh kesederhanaan yakni doa bersama dan sedekah ratusan kitab kuning. Kegiatan membagikan kitab yang belum ada harakatnya tersebut, dilaksanakan bersamaan dengan acara Istighotsah MWC yang digelar serentak se Kabupaten Kendal sesuai instruksi dari PCNU Kendal dalam rangka memperingati HSN 2021, Sabtu (23/10).

Menurut Ketua Tanfidziah MWCNU Rowosari, H. Rois melalui Sekretaris, Siswanto menjelaskan, pembagian kitab kuning sebagai simbol mengembalikan ruh tradisi membaca kitab kuning bagi kalangan santri pondok pesantren. Karena perkembangan teknelogi dari sisi dampak negatif, tidak sedikit para milenial sekarang ini mulai terkikis minat belajar kitab gundul tersebut.

“Ponpes dan para santri jangan sampai gaptek harus mengikuti perkembangan teknologi, namun demikian membaca kitab kuning harus tetap dilestarikan sebagai bentuk manifestasi kaidah attahafudz ala qadim as sholih wa al akhdzu bil jadid al ashlah,” tuturnya.

Salah satu santri dari Ponpes Darussaadah Bulak sebagai wakil penerima kitab kuning, Khanafi menyampaikan terima kasih kepada MWCNU Rowosari yang telah membagikan kitab kuning kepada para santri pada peringatan HSN tahun ini. Dengan kitab yang diterima ini, bisa lebih bermanfaat untuk bekal belajar selama dirinya menuntut ilmu di pesantren.

“Saya dan para santri lainnya tentu merasa bangga dan berterimakasih ke para tokoh NU di Kecamatan Rowosari yang telah peduli dengan membagikan kitab kuning kepada kami,”ungkapnya.

Dengan membagikan kitab kuning tersebut, para santri yang ada di pondok pesantren maupun santri yang hanya mengaji di kiai kampung tidak bosan mengaji kitab kuning, karena merupakan tradisi yang harus dilestarikan bersama sebagai warga Nahdliyin.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here