KOTA PEKALONGAN, seputarkendal.com – Prihatin dengan kondisi nelayan yang menghabiskan biaya tinggi ketika melaut, seorang warga Kota Pekalongan, berinovasi membuat kapal bertenaga surya atau solar cell. Kapal tersebut dinilai mampu bertahan hingga 10 tahun dengan minim biaya perawatan sehingga jauh lebih murah dari bahan bakar solar, dan energi listrik dari panel surya yang dihasilkan dari panas matahari tersedia melimpah Senin (06/07).
Tidak dipungkiri bahwa Indonesia adalah negara maritime, namun selama ini nelayan tradisional dinilai belum bisa memanfaatkan teknologi modern. Melihat hal itu, seorang putra daerah Kota Batik Pekalongan bergerak untuk memajukan dunia kemaritiman dikotanya.
Salah satunya dengan memanfaatkan teknologi tenaga surya untuk dijadikan pengerak mesin kapal. Untuk membuat satu kapal ukuran 3 grosston lengkap dengan mesin dan 9 panel surya membutuhkan biaya Rp70 juta.
Angka tersebut memang cukup mahal di awal namun untuk jangka pangjang dinilai sangat menguntungkan karena dalam dua tahun berikutnya nelayan tidak perlu biaya lagi untuk melaut.
Perahu ini merupakan perahu tradisional bertenga surya ramah lingkungan dengan pengerak motor direct curren (dc) bertenaga 3000 watt atau 48 volt yang menghasilkan tenaga 3000 rpm.
“Desain perahu tenaga surya ini untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan sebagai pemanfaatan energi alternatif yang mampu mengurangi polusi,” jelas pencetus ide perahu bermesin tenaga surya Idi Amin.
Menurut pencetus ide atau pemilik kapal yang juga selaku anggota DPRD Kota Pekalongan, bahwa kapal ini akan terus dikembangkan lagi agar nelayan Pekalongan lebih maju.
Untuk penyimpanan listrik menggunakan 4 baterai lithium dengan masing-masing 48 volt dan 12 vol dengan masa penggunaan hingga bertahan 5 tahun lebih. Ide cemerlang yang sudah direalisasikan ke sejumlah perahu nelayan tersebut mengundang decak kagum pemimpin luar daerah dan tertarik untuk memesannya.
Bupati Lingga Kepulauan Riau Edi Irawan mengatakan bahwa pemerintah Lingga tertarik untuk memesan 50 unit kapal tersebut guna dibagikan kepada para nelayan.
“Hal ini karena kondisi nelayan di Lingga lebih susah dan malah untuk membeli BBM sehingga akan digantikan dengan perahu tenaga surya,” kata Edi Irawan.
Pihaknya berharap, ke depan pemerintah dapat membantu untuk memproduksi secara massal sehingga nelayan di seluruh Indonesia dapat berganti menggunakan perahu tenaga surya dari Pekalongan tersebut.(ant)