KENDAL, seputarkendal.com – Rangkain Kegiatan Hari Pangan Sedunia diperingati para petani diberbagai daerah dengan berbagai macam kegiatan, seperti di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, para petani berkumpul untuk menunjukkan hasil pertanianya. Ditengah perang teknologi serta berubahnya pola kehidupan masyarakat khususnya minat generasi muda terhadap dunia pertanian terus berkurang, alumni Kopasus tersebut mengajak para pemuda untuk bertani dengan teknologi Selasa (19/10).
Dalam kunjungan kerjanya orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten Kendal, Windu Suko Basuki disambut warga dan pelajar SD serta melihat langsung hasil bumi yang dipamerkan di stand yang disiapkan oleh para petani dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada (16/10). Produk unggulan petani di wilayah selatan yang meliputi kopi, durian, bumbu dapur, sayur mayur serta palawija dengan kualitas bagus yang didukung dengan kesuburan tanah.
Wakil Bupati Kendal, Windu Suko Basuki dalam sambutannya mengapresiasi atas perjuangan para petani dalam memenuhi kebutuhan hajat hidup orang banyak supaya suplai dari sektor pertanian terus terpnuhi. Meski begitu sebagai petani di era seperti saat ini jangan puas dengan kesuksesan yang tengah diraih kemudian berhenti begitu saja tanpa lagi adanya inovasi baru guna meningkatkan hasil produksi ditengah persaingan global.
“Di era yang serba mesin tersebut, sebagai mantap korps baju loreng tersebut supaya ditengah masyarakat kita tumbuh generasi petani milenial, anak muda harus bangga jadi petani dan mau bertani,” katanya.
Sebagaimana data yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal Cipto Wahyono dalam sambutannya, hasil pertanian diwilayahnya tergolongn bagus melihat hasil produksi yang cukup signifikan. Hasil dari pertanian pada tahun lalu yakni padi yang merupakan makanan pokok tersebut mencapai 220.538 ton, jagung mencapai 222.921 ton serta dari sektor Holtikultura seperti cabe sebanyak 48,27 kuintal, bawang merah 177,36 kuintal, jambu biji 237.195 kuintal, durian 37,45 kuintal, alpukat 20,551 kuintal.
“Kabupaten penyangga Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah disebelah barat Kota Semarang tersebut merupakan daerah agraris dengan lahan pertanian berupa sawah seluas 24,09 % dari total luas wilayahnya yang meliputi lahan perkebunan sekitar 7,67%, lahan tegalan 22,04%, bukan pertanian 24,78%, hutan 16,26% dan sisanya 4,85%,”jelasnya.
Kegiatan yang berlangsung di lapangan Taruna Merdeka Desa Karanganyar, Kecamatan Plantungan tersebut dihadiri para tamu undangan paguyuban kades, gapoktan padi holtikultura, peternak budidaya ikan. Puncak acara diakhiri dengan pembagian bantuan traktor dua roda sebanyak 12 unit, bibit jagung untuk lahan seluas 3.452 hektare, 2000 batang bibit alpukat, pembangunan lumbung pangan masyarakat dan RMU Rp 500 juta, konstruksi parit senilai Rp120 juta, dan rekonstruksi saluran irigasi Rp75 juta, disalurkan ke Gapoktan yang hadir.(ant)