BATANG, seputarkendal.com – Ganasnya gempuran ombak dari pantai utara Jawa mengakibatkan puluhan bangunan dan ribuan pohon cemara yang berada di kawasan objek wisata kebanggaan warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah, hancur dan lenyap. Ratusan meter daratan pesisir pantai tersebut kini tinggal kenangan, lantaran berubah menjadi lautan, sebagian kios yang masih berdiri juga sudah tertimbun pasir Sabtu (12/12).
Sejumlah bangunan seperti Pos Angkatan Laut dan sejumlah bangunan lainya yang dulunya berupa daratan pantai kini sudah berubah menjadi lautan, akibat gerusan abrasi yang terus terjadi. Dari sebelumnya objek wisata pantai sigandu mempunyai daratan begitu luas, sekitar lebih dari seratusan meter hilang bersamaan puluhan bangunan lainya, hanya menyisakan sisa-sisa pondasi yang masih kelihatan.
Abrasi yang berlangsung di sepanjang pesisir pantai utara pulau jawa tersebut sudah berlangsung lama dan sulit dihindari, sehingga tidak sedikit gempuran gelombang tinggi terus menggerus daratan yang beradai di bibir pantai. Salah seorang warga yang tengah berkunjung di objek wisata Pantai Sigandu bersama keluarga Mujiono mengaku ikut prihatin, setelah melihat kondisi pantai tidak lagi seindah seperti dulu.
“Banyak bangunan permanen hancur dan tak tersisa lagi lenyap ditelan gelombang ganas dari pantai Utara Jawa Tengah,” ungkapnya.
Sementara pemilik cafe yang sudah lama membuka usaha di tempat Wisata Sigandu mengaku tidak lagi bisa berbuat banyak sejak terjadinya abrasi pantai, dari sebelumnya memiliki daratan luas kini sudah rata menjadi lautan. Akibat dari peristiwa alam tersebut, puluhan bangunan permanen seperti Musala, Café, kios milik warga dan dari Disperindag, serta ribuan pohon cemara musnah.
“Gempuran abrasi makin parah dan membuat cekungan baru semakin luas salah satunya dipicu sejak adanya reklamasi pantai untuk pelabuhan dan Taman Safari Dholphin Center,” kata Istoni.
Abrasi Pantai Sigandu sudah berlangsung sejak 20 an tahun yang lalu hingga saat ini masih terus terjadi, dan mengancam bangunan yang masih ada. Usaha Pemerintah Kabupaten Batang dengan membuat water break nampaknya tidak membuahkan hasil, karena air laut terus menggerogoti pesisir hingga ke selatan semakin tak terbendung.(ant)