BATANG, seputarkendal.com – Turunnya produksi padi dari para petani lantaran serangan hama yang menyebabkan anjloknya harga di pasaran semakin berdampak luas. Kejadian tersebut mengakibatkan stok gabah di gudang turun mencapai 60 persen dan mengancam para pengusaha rice mill gulung tikar Selasa (30/03).
Penderitaan para pejuang makanan pokok nasional tidak hanya dirasakan langsung oleh para petani padi saja, hal tersebut juga sangat berdampak pada pengusaha penggilingan padi. Seperti yang tengah berlangsung di Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, turunnya produktivitas gabah dari petani, mengakibatkan stok di gudang rice mill tidak lagi seperti musim panen tahun-tahun sebelumnya, dan terus berkurang.
Sebagaimana yang terjadi di rice mill milik Nur Faizin yang berada di Dukuh Gesing Desa Lebo, Kecamatan Gringsing, menurunnya produksi gabah dari petani lantaran serangan hama tersebut mulai dirasakan. Dari sebelumnya bisa melakukan penggilingan mencapai 25 ton tiap musim panen, kini hanya mampu 10 ton gabah kering saja. Para penebas atau pemborong padi dari petani tidak lagi berani spekulasi belanja gabah kering panen lantaran kualitas bulir padinya jelek.
“Gudang gabah kering giling sendiri pada musim panen normalnya bisa menampung antara 20 sampai 25 ton saja, namun sejak kualitas padi jelek seperti sekarang ini yang berdampak pada anjloknya harga tersebut juga berimplikasi pada penurunan stok sekitar 10 sampai 15 ton gabah, atau sekitar 40 sampai 60 persen,” katanya.
Perharinya rice mill tersebut mampu menggiling gabah menjadi beras sebanyak 2 ton dengan biaya Rp 500 perkilogramnya. Namun dengan kondisi seperti ini pihaknya bakal kehilangan pendapatan mencapai puluhan juta rupiah.(ant)