KOTA PEKALONGAN, seputarkendal.com – Dampak pandemi Covid-19 menghantam sendi-sendi kehidupan masyarakat, termasuk membuat rapuh ketahanan pangan. Namun di balik itu semua, kreativitas selalu lahir di tengah kesulitan, seperti yang dilakukan warga Kelurahan Bandengan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan yang begitu semangat belajar mempraktekkan budidaya tanaman dengan metode hidroponik di salah satu lahan warga yang tidak terpakai, Jumat (29/01).
Lurah Bandengan, Mohamad Abidin menjelaskan bahwa pelatihan hidroponik tersebut difasilitasi oleh Yayasan Bina Karta Lestari (Bintari) dan Kampus Universitas Pekalongan (Unikal) kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Brayo Nusantara Kelurahan Bandengan sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang tidak terpakai.
“Kami atas nama Kelurahan Bandengan menyampaikan terimakasih kepada Yayasan Bintari dan Unikal selama 2 tahun ini telah mendampingi KSM Brayo Nusantara Kelurahan Bandengan selama 2 tahun ini dalam beberapa kegiatan yang bermanfaat dan positif seperti pembangunan MCK Adaptif pertama kali di Kota Pekalongan dan sudah diresmikan pada Februari 2020 lalu, pengelolaan sampah organik menggunakan keranjang takakura.
“Pada hari ini membantu kami memfasilitasi pelatihan hidropik dalam rangka membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini,” terang Abidin.
Menurut Abidin, dengan budidaya hidroponik ini, warga Bandengan bisa menyiasati pemenuhan kebutuhan sayuran baik itu sawi, selada, bayam, kangkung, cabai, tomat, dan sebagainya bagi keluarga tanpa harus membeli,namun mereka justru bisa memetik dari halaman rumah sendiri pada saat panen nanti dan sebagai penopang pemberdayaan ekonomi keluarga. Abidin menjelaskan, hasil dari metode hidpronik ini juga lebih cepat dipanen kurang lebih 25 hari dan tentunya lebih menyehatkan karena tanpa menggunakan pestisida.
Pihaknya berharap warga Bandengan yang mengikuti pelatihan hari ini bisa mengikutinya dengan semangat hingga pelatihan ini selesai, karena Bintari dan Unikal siap mendampingi dari mulai penyiapan alat dan bahan, penyemaian, pembibitan, panen, hingga pasca panen. Mudah-mudahan warga juga bisa mempraktikkan dan menularkan ilmu yang di dapat ini di lingkungan rumah masing-masing agar mereka bisa lebih mandiri. “Jika hasil panen berlimpah otomatis selain bisa untuk memenuhi stok pangan di keluarganya, sebagian bisa dijual untuk menambah penghasilan mereka,” tegasnya.
Sementara itu, fasilitator Yayasan Bintari, Fitri memaparkan bahwa Yayasan Bintari merupakan LSM yang bergerak di bidang lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Sejak 1986, BINTARI berupaya menjadi mitra unggul dalam transformasi masyarakat yang berketahanan dan berkelanjutan melalui kerjasama dengan berbagai pelaku pembangunan baik pemerintah, masyarakat, maupun swasta dan lembaga internasional. Dalam pelaksanaan pelatihan hidroponik ini lanjutnya, Bintari memfasilitasi pendampingan kepada warga baik itu alat dan bahannya, mengajarkan para warga untuk bisa mempraktikkan budidaya hidroponik hingga pasca panen.
Dengan adanya pandemi Covid-19, perlu adanya gerakan ketahanan pangan keluarga, lebih khusus lagi pada sayuran dengan membangun kebun sayur keluarga untuk melawan dampak pandemi tersebut. “Dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah, lahan yang kerap dilanda banjir pun bisa disulap warga untuk bissa banyak berkreasi bercocok tanam melalui metode hidroponik bisa menjadi pilihan untuk menyangga ketahanan pangan khususnya di lingkungan keluarga,lebih lebih hasil panen dengan metode ini lebih menyehatkan karena bebas pestisida, dan bisa dijual untuk menambah penghasilan mereka,” tandasnya.(ant)