BATANG, seputarkendal.com – Persiapan penerapan New normal di Kabupaten Batang, dengan dibukanya sejumlah fasilitas umum seperti objek wisata, para petugas menerapkan standar protokol kesehatan sebelum masuk ke lokasi. Di pintu masuk loket pembayaran, para pengunjung diwajibkan melaksanakannya dengan tertib dan harus bermasker. Namun saat di tempat rekreasi mayoritas pengunjung acuh dengan standar protokol kesehatan yang diberlakukan, yakni berkerumun dan tidak physical distancing serta lepas masker seolah sudah lupa dengan pandemi Coronavirus 2019 Minggu siang (21/06).
Pandemi Novel Coronavirus Desease-19 yang tengah mewabah ditanah air tiga bulan terakhir membuat para petugas harus kerja keras dalam menegakan anjuran dari gugus tugas dalam mematuhi protol kesehatan, terlebih di tengah memasuki era New Normal. Para pengunjung diminta untuk mencuci tangan atau disemprot cairan anitiseptik, cek suhu tubuh hingga memaksa untuk bermasker.
Para petugas dari destinasi Objek Wisata Pantai Jodo Buntusari, Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, harus kerja keras memeriksa satu persatu para pengunjung untuk memakai masker sebelum masuk ke tempat wisata pantai tersebut. Mayoritas para pengunjung tidak bermasker meski ada sebagian yang sudah membawa namun sengaja tidak dipakai.
Berbagai alasan pun diungkapkan para wisatawan, seperti rombongan pesepeda mengaku pengap kalau bermasker dan ketinggalan di mobil pengawal rombongan gowes,”ungkap Huda dan Abi.
“Adapula yang beralasan bawa masker tapi masker yang untuk bekerja saat di pabrik, sehingga enggan memakainya saat berkunjung di tempat wisata,” kata Airul.
Sementara itu dari pengelola obyek wisata Pantai Jodo dalam hal ini Sekretaris Desa, Agus Riyadi mengatakan dalam menyambut tatanan di kehidupan normal baru, manajemen menerapkan protokol kesehatan yang dilaksanakan di loket pintu masuk. Di pintu gerbang tersebut para pengunjung diwajibkan harus menyuci tangan, cek suhu tubuh, hingga tidak henti-hentinya menyerukan untuk selalu bermasker.
“Sebagai sanksinya manakala tidak bermasker harus membelinya hingga sanksi terberat terpaksa tidak diperbolehkan untuk masuk atau diminta pulang terlebih dahulu,” tegas Agus.
Agus Riyadi membenarkan para pengunjung ketika sudah berada di lokasi objek wisata mayoritas warga tidak lagi mematuhi standar protokol kesehatan Covid-19. Tidak ada lagi Physical dan Sosial Distancing.
“Masker sebagai filter di hidung dan mulut juga hanya dikalungkan saja di leher,” imbuhnya.
Pengunjung saat ini dibatasi jumlahnya hingga 50 persen. Dari 1000 tiket hanya 500 tiket masuk yang diperbolehkan sebagaimana anjuran dari Gugus
Tugas dan Dinas Pariwisata setempat.(ant)