BATANG, seputarkendal.com – Pemkab Batang bersama Dinas Kesehatan akan segera menggandeng Kementrian Agama dalam upaya penekanan stunting. Hal tersebut lantaran tingginya angka stunting yang disebabkan kurangnya kesadaran dalam menerapkan pola hidup sehat, bersih, kondisi ekonomi dan juga masalah sanitasi.
Hal tersebut dikatakan Bupati Batang Wihaji saat advokasi bupati kepada kepala desa dalam rangka jamban sehat yang berlangsung di aula kantor bupati setempat Senin (21/10/2019).
“Masih banyak masyarakat Batang yang masih buang air besar sembarangan, hal ini menjadi salah satu penyebab bayi stunting,” jelas Wihaji
Untuk mengantisipasi bayi lahir stunting di wilayah Kabupaten Batang, Pemkab melalui Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk memberikan penyuluhan kepada pengantin baru.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan terus intens melakukan sosialisasi atau penyuluhan di 15 kecamatan. Hal ini untuk pencegahan stunting dan jika diketahui ada indikasi cepat diobati.
“Kita sudah bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk memberikan penyuluhan kepada pengantin baru agar begitu hamil harus periksa ke bidan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Batang dr Hidayah Basbhet.
Kalau kandungan istri ada indikasi stunting maka lanjutnya suami harus mengantar untuk berobat karena keluhan istri juga harus diketahuinya sehingga bisa diambil keputusan untuk tindakan.
“Stunting di Kabupaten Batang masih diangka 25 persen yang salah satu penyebabnya adalah pola makan, pola asuh, pola gizi dan sanitasi,” pungkas dr Hidayah Basbhet.(ian)