BATANG, seputarkendal.com – Tak terima tempat mencari nafkahnya akan digusur dan dialih fungsikan oleh Pemerintah Kabupaten Batang, para penghuni di kompleks tersebut unjuk rasa, bahkan orasi dilanjutkan dengan memanfaatkan truk gandeng, mengelilingi jalur pantura Rabu (11/11). Manakala dalam orasi kali ini tidak mendapatkan respons, koordinator lapangan mengancam akan menggerakkan massa lebih besar lagi.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para warga penghuni di kompleks pangkalan truk Tamanan Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Sambil menunjukkan poster tuntutan penolakan penggusuran tempat yang sudah puluhan tahun sebagai ladang mencari nafkah, massa longmarch mengitari tempat tersebut. Penggusuran dengan berbagai dalih tersebut tidak lain nantinya mengancam keberlangsungan hidup mereka yang mengandalkan perekonomian dari sektor dagang dan jasa di tempat peristirahatan para sopir truk.
Koordinator lapangan menjelaskan, terkait rencana Pemerintah Daerah yang akan menggusur pangkalan truk Tamanan Banyuputih tersebut akan mengancam kehidupannya. Pasalnya kegiatan perekonomian di lokasi tersebut hingga kini masih terus berjalan, dan menjadi lahan mencari nafkah bagi mereka,” kata Kuslal.
“Kebijakan Pemerintah Daerah tersebut terkesan hanya kepentingan individu atau kelompok saja, berlawanan dengan regulasi yang berlaku, sehingga sangat tidak tepat dan sebagian besar warga pangkalan dan sopir truk serta warung makan menolak keras terhadap penggusuran dan akan dialihfungsikan,” ujar Kuslal.
Sebagaimana prosedur pengaduan melalui memediasi juga sudah ditempuh, dan terakhir kalau tidak ada respons, dirinya akan menggelar aksi yang kesekian kalinya dan melibatkan seluruh warga penghuni kompleks pangkalan truk yang berjumlah sekitar tiga ratusan.
“Boleh ditutup atau digusur apabila tempat tersebut memang tidak berfungsi atau jadi lahan kosong tak berpenghuni,” imbuhnya.
Direncanakan pangkalan truk Tamanan Banyuputih tersebut nantinya akan dibangun menjadi Islamic Center dan belum ada solusi relokasi terminal truk yang sebagian besar dijadikan kantong parkir warga setempat, karena dinilai lebih aman dari tindakan kriminal jika diparkirkan di pinggir jalan.(ant)