
Abstract. Technological developments are increasingly sophisticated and developing. This causes various influences on human life patterns, both patterns of thought and behavior. One of the technological developments that affect the human mind is gadgets. Gadgets are media used as a means of modern communication. The purpose of this study is to describe the impact of gadgets on children’s development. Dependence on gadgets in children is caused by the long duration of using gadgets. Excessive use of gadgets in children will have a negative impact because it can reduce their concentration and increase their dependence on being able to do things that they should be able to do on their own. However, technological advances can also help children’s creativity if their use is balanced with children’s interactions with the surrounding environment and the use of gadgets is returned to its original function, namely for communication as well as a learning tool to increase knowledge.
Abstrak.
Perkembangan teknologi semakin canggih dan berkembang. Hal ini menyebabkan berbagai pengaruh pola hidup manusia baik pola pikir maupun perilaku. Salah satu perkembangan teknologi yang mempengaruhi pikiran manusia adalah gadget. Gadget adalah media yang digunakan sebagai sarana komunikasi modern.Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dampak gadget terhadap perkembangan anak Kertergantungan terhadap gadget pada anak disebabkan karena lamanya durasi dalam menggunakan gadget. Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif karena dapat menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan anak untuk dapat mengerjakan berbagai hal yang semestinya dapat mereka lakukan sendiri. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak-anak dengan lingkungan sekitarnya dan penggunaan gadget dikembalikan pada fungsi awal, yaitu untuk komunikasi sekaligus sebagai sarana belajar untuk menambah ilmu pengetahuan
Kata-kata kunci: gadget 1, kecanduan gadget 2, dampak gadget
Pendahuluan
Teknologi berkembang dengan pesat sesuai dengan zamannya. Salah satu bentuk teknologi yang beredar adalah gadget. Gadget tidak hanya digunakan oleh kalangan remaja dan dewasa, tetapi juga digunakan oleh kalangan usia anak sekolah. Tahap pengenalan gadget pada anak usia sekolah merupakan usia yang masih terlalu awal. Pada usia sekolah, permainan anak lebih disarankan pada permainan fisik, keterampilan intelektual, fantasi serta terlibat dalam kelompok atau tim (Suherman, 2012). .
Pada anak usia sekolah dasar ini, anak mengalami perkembangan dalam tahap mengeksplor dan berinteraksi langsung dengan lingkungan sekitarnya. Anak usia dini biasanya cenderung senang dengan hal-hal yang baru yang didapatnya melalui aktivitas bermain. Tidak jarang pula anak bermain dan memuaskan rasa penasaran mereka melalui gadget, karena gadget merupakan hal yang menarik bagi mereka apalagi ditambah dengan aplikasi game online yang terdapat pada gadget, sehingga kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu seharian untuk bermain gadget. Padahal anak seusia mereka harus bermain dan berbaur dengan teman-teman sebayanya.
Dewasa ini sering sekali kita menemukan pemanfaatan Gadget menjadi salah satu jalan pintas orang tua dalam pendamping sebagai pengasuh bagi anaknya. Dengan berbagai fitur dan aplikasi yag menarik mereka memanfaatkannya untuk menemani anak agar orang tua dapat menjalankan aktifitas dengan tenang, tanpa khawatir anaknya keluyuran, bermain kotor, berantakin rumah, yang akhirnya membuat rewel dan mengganggu aktifitas orang tua. Anak dengan lihai dapat mengoperasikan gadget dan fokus pada game atau aplikasi lainnya. Orang tua belakangan ini banyak yang beranggapan gadget mampu menjadi teman bermain yang aman dan mudah dalam pengawasan.Sehingga peran orang tua sekarang sudah tergantikan oleh gadget yang seharusnya menjadi teman bermain
.Sebenarnya Gadget tidak hanya menimbulkan dampak negatif bagi anak, karena juga ada dampak positif, diantaranya dalam pola pikir anak yaitu mampu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya, mengolah strategi dalam permainan, dan membantu meningkatkan kemampuan otak kanan anak selama dalam pengawasan yang baik. Akan tetapi dibalik kelebihan tersebut lebih dominan pada dampak negatif yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Salah satunya adalah radiasi dalam gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak bila anak sering menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat menurunkan daya aktif anak dan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Anak menjadi lebih dividual dengan zona nyamannya bersama gadget sehingga kurang memiliki sikap peduli terhadap teman bahkan orang lain
Pembahasan
1.Pengertian Gadget
Gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia. Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin lebih maju dengan munculnya gadget. Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Diantaranya smartphone seperti iphone dan android dan internet.Novitasari (2016) menyatakan bahwa media memungkinkan seseorang untuk melakukan sebuah interaksi sosial, khususnya untuk kontak sosial maupun berkomunikasi satu dengan yang lainnya tidaklah susah, hanya dengan menggunakan gadget seseorang dapat berinteraksi satu dengan lainnya. Gadget menurut kamus berarti perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Gadget merujuk pada suatu peranti atau instrument kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna (Castelluccio, Michael. 2007).
Anak usia di bawah delapan tahun di dunia sebanyak 72 persen anak sudah mulai menggunakan perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan ipod sejak tahun 2013, dimana mayoritas anak usia 2 tahun lebih suka menggunakan tablet atau smartphone setiap harinya. Angka tersebut meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun 2011 yang masih di angka 38 persen (Fajriana, 2015, h1). Survei yang dilakukan eMarketer didapatkan data pengguna gadget meningkat secara signifikan di Indonesia dan diprediksikan masuk empat besar populasi pengguna gadget terbesar di dunia pada tahun 2016. EMarketer juga memproyeksikan bahwa pada 2016 hingga 2019 pengguna smartphone di Indonesia akan terus bertambah, tahun 2017 diperkirakan terdapat 74,9 juta pengguna (Riadi, 2015). Meningkatnya jumlah pengunaan gadget akan meningkatkan angka kecanduan gadget. Kecanduan gadget akan meningkatkan prevalensi resiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas karena kecanduan gadget mempengaruhi pelepasan hormon dopamin yang berlebihan sehingga menyebabkan penurunan kematangan Pre Frontal Cortex (PFC) (Paturel, 2014, h33-34). Hal ini di dukung dengan penelitian sebelumnya yang disitasi oleh Tufail, Khan dan Saleem (2015, h71)
2.Dampak Penggunaan Gadget bagi Perkembangan Anak
Sering kita temui orang tua membelikan gadget yang canggih dengan model yang sesuai dengan keinginan anak. Orang tua yang memiliki karir di luar rumah gadget digunakan untuk memantau akatifitas dan berkomunikasi dengan anak yang ada dirumah.sedangkan ibu yang stanbay dirumah membelikan gadget bertujuan untuk mengalihkan perhatian si anak agar tidak menganggu aktifitas ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Awalnya tujuan mereka berhasil, untuk komunikasi dan sebagai pengalih perhatian. Namun lama-kelamaan anak akan bosen dan lebih aktif untuk mencoba fitur serta aplikasi lain yang lebih menarik. Dimualai dari sinilah, anak akan lebih terfokus pada gadgetnya dan mulai meninggalakan dunia bermain mereka. Anak akan lebih individuali dan tidak peka terhadapa lingkungan sekitarnya. Penggunaan gadget yang berlebihan akan berdampak buruk bagi anak. Anak yang menghabiskan waktunya dengan gadget akan lebih emosional, pemberontak karena merasa sedang diganggu saat asyik bermain game. Malas mengerjakan rutinitas sehari-hari. Bahkan untuk makanpun harus disuap, karena sedang asyik menggunakan gadgetnya. Lebih mengakhawatirkan lagi, jika mereka sudah tidak tengok kanan kiri atau mempedulikan orang disekitarnya,bahkan menyapa kepada orang yang lebih tuapun enggan.
Ada beberapa dampak negatif karena berlebihan dalam penggunaan gadget pada perkemebangan anak yang membuat anak menjadi ketagihan atau kecanduan. Diantaranya adalah
- Waktu terbuang sia-sia.
Anak-anak akan sering lupa waktu ketika sedang asyik bermain gadget. Mereka membuang waktu untuk aktifitas yang tidak terlalu penting, padahal waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk aktifitas yang mendukung kematangan berbagai aspek perkembangan pada dirinya.
- Perkembangan otak.
Terlalu lama dalam penggunaan gadget dalam seluruh aktifitas sehari-hari akan menganggu perkembangan otak. Sehingga menimbulkan hambatan dalam kemampuan berbicara ( tidak lancar komunikasi), serta menghambat kemampuan dalam mengeskpresikan pikirannya.
- Banyaknya fitur atau aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak, miskin akan nilai norma, edukasi dan agama.
- Menganggu kesehatan.
Semakin sering menggunakan gadget akan menganggu kesehatan terutama pada mata. Selain itu akan mengurangi minat baca anak karena terbiasa pada objek bergambar dan bergerak.
- Menghilangkan ketertarikan pada aktifitas bermain atau melakukan kegiatan lain.
Ini yang akan membuat mereka lebih bersifat individualis atau menyendiri. Banyak dari mereka di akhir pekan digunakan untuk bermain gadge tketimbang bermain dengan teman bermain untuk sekedar bermain bola dilapangan.
- Sulit Konsentrasi Pada Dunia Nyata.
Rasa kecanduan atau adiksi pada gadget akan membuat anak mudah bosan. gelisah dan marah ketika dia dipisahkan dengan gadge tkesukaannya. Ketika anak merasa nyaman bermain dengan gadget kesukaannya dia akan lebih asik dan senang menyendiri memainkan gadget tersebut. Akibatnya anak akan mengalami kesulitan beriteraksi dengan dunia nyata berteman dan bermain dengan teman sebaya.
- Terganggunya Fungsi PFC
Kecanduan teknologi selanjutnya dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. PFC atau Pre Frontal Cortex adalah bagian didalam otak yang mengotrol emosi. kontrol diri. tanggung jawab, pengambilan keputusan dan nilai-nilai moral lainnya. Anak yang kecanduan teknologi seperti games online otaknya akan memproduksi hormon dopamine secara berlebihan yang mengakibatkan fungsi PFC terganggu.
- Introvert
Ketergantungan terhadap gadgetpada anak-anak membuat mereka menganggap bahwa gadget itu adalah segala-galanya bagi mereka. Mereka akan galau dan gelisah jika dipisahkan dengan gadget tersebut.
Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan berdampak negatif karena dapat menurunkan daya konsentrasi dan meningkatkan ketergantungan anak untuk dapat mengerjakan berbagai hal yang semestinya dapat mereka lakukan sendiri. Dampak lainnya adalah semakin terbukanya akses internet dalam gadget yang menampilkan segala hal yang semestinya belum waktunya dilihat oleh anak-anak. Banyak anak yang mulai kecanduan gadget dan lupa bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya yang berdampak psikologis terutama krisis percaya diri juga pada perkembangan fisik anak.
Seharusnya penggunaan gadget dikembalikan pada fungsi awal, yaitu untuk komunikasi sekaligus sebagai sarana belajar untuk menambah ilmu pengetahuan. Anak dituntun untuk lebih kreatif. Dengan adanya media visual dan audio maka anak-anak bisa berimajinasi dan biasanya lebih tertarik. Misalnya anak browsing buku bacaan yang diinginkan dan nantinya anak-anak ingin mengetahui banyak tentang buku bacaan yang ada. Dan ini bisa menarik minat baca anak-anak. Namun praktiknya tidak demikian. Kebanyakan gadget untuk menemani anak. dan orangtua membiarkan anak lebih mementingkan gadget supaya tidak menganggu. Mengontrol setiap konten yang ada di gadget anak merupakan salah satu cara yang efektif. Lebih sering mengajak anak untuk berdiskusi, tanya jawab dalam waktu luang. Bermain bersama atau hanya sekedar bercanda disel-sela aktifitas yang padat. Selama waktu itu anak bisa meniru tingkah laku orang dewasa. mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitasnya.
3.Pengawasan Orangtua dalam Penggunaan Gadget
Pertama, berikan kesempatan pada anak untuk belajar mengggunakan gadget untuk belajar dan berinteraksi sejak dini. Karena penggunaan gadget pada saat ini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Kemudian jelaskan bahwa gadget mempunyai efek-efek tertentu terhadap penggunanya. Termasuk efek fisik pada seseorang.
Kedua, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Sesuaikan dengan usia dan kemampuan anak. Semua permainan, sosial media, video semua harus melewati pengawasan orangtua. Sebab unsur kekerasan dan pornografi rentan terjadi atau mudah didapatkan pada konten tersebut di atas. Berikan penjelasan secara bijak setiap fungsi dari konten yang ada pada gadget. Anak-anak akan bisa menerima penjelasan sebelum mereka asik dengan gadget nya. Anak-anak mampu memahami bahwa dengan gadget kita bisa berinteraksi seperlunya baik dengan sesama anggota keluarga ataupun dengan warga sekitar lingkungan. Semua komunikasi tersebut bisa menggunakan sosial media yang selama ini digunakan. Orang tua harus memberikan secara jelas dan rinci tentang penggunaan setiap software. Orang tua harus lebih tau tentang semua konten yang ada pada gadget anak-anaknya.
Ketiga, tempatkan gadget di ruang umum. Kadang orang tua merasa bangga dengan dapat meletakkan gadget dalam kamar anak mereka. Hal ini sebenarnya membahayakan karena orangtua susah memantau kegiatan anaknya dalam menggunakan gadget. Pilihkan kursi atau meja yang nyaman untuk bermain gadget. karena kebiasaan bermain gadgetdengan posisi tidur tidak baik untuk kesehatan mata.
Keempat, mengatur durasi penggunaan gadget. Jangan biarkan anak-anak asik dengan gadget. Semua sarana ini memang mengasikkan hingga anak-anak lupa waktu. Untuk itu orangtua harus bisa menegaskan batas waktu penggunaan gadget pada anak-anaknya. Kemudian orang tua selalu membangun interaksi yang baik dengan anaknya. Kemudian orangtua memberikan contoh penggunaan gadgetsecara positif. Karena setiap anak yang hingga kini mahir menggunakan gadgetpada awalnya mencontoh pada oraOrang tua bisa memberikan contoh yang baik dalam menggunakan gadge tsejak awal.
Kelima, bantu agar anak-anak dapat membuat keputusan sendiri. Kadang anak ingin menciptakan suasana yang baru tetapi tidak berani berkomunikasi dengan orang tua. Di sini orang tua harus selalu mengajak diskusi bahkan mengajak bercerita supaya anak bisa menampilkan atau berkreasi dengan ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut terhadap Tuhan sehingga jika tidak ada orang tua dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan melihat apa yang dilakukan. Dan hal ini bisa membuat anak membuat keputusan sendiri tanpa berfikir yang tidak baik
Simpulan dan Saran
Simpulan
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Salah satu perkembangan teknologi yang sangat mempengaruhi pola pikir manusia adalah gadget. Gadget adalah media yang dipakai sebagai alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi manusia. Kini kehidupan sosial anak-anak lebih terpengaruh oleh teknologi. Lebih sering anak usia dini berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak terhadap sesuatu di luar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat membantu daya kreatifitas anak jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi anak-anak dengan lingkungan sekitarnya. Mereka tahu bagaimana cara memanfaatkan teknologi untuk memuaskan hasrat bermain mereka
Saran
Keluarga disarankan untuk lebih memperhatikan penggunaan gadget pada anak saat dirumah dengan cara memberikan batasan waktu untuk bermain gadget pada anak, mengalihkan perhatian anak dengan dengan melakukan hal yang menarik seperti mengajak bermain anak bermain diluar rumah, ajak anak untuk lebih banyak beraktivitas (olahrga, bermain musik, dll), dan bersosialisasi dengan teman sebayanya.Hal ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam memberikan tindakan promotif dan preventif yang lebih baik untuk mengurangi kecanduan Gadget.
Daftar Pustaka
Pebriana, P. H. (2017). Analisis penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 1-11.
Ernawati, W. (2015). Pengaruh penggunaan gadget terhadap penurunan tajam penglihatan pada anak usia sekolah (6-12 tahun) di SD Muhammadiyah 2 Pontianak Selatan. Jurnal Proners, 3(1).
Syifa, L., Setianingsih, E. S., & Sulianto, J. (2019). Dampak Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 3(4), 538-544.
Putri, D. P. (2018). Pendidikan Karakter pada anak sekolah dasar di era digital. AR-RIAYAH: Jurnal Pendidikan Dasar, 2(1), 37-50.
Setianingsih, S. (2018). Dampak penggunaan gadget pada anak usia prasekolah dapat meningkatan resiko gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Gaster, 16(2), 191-205.
Chusna, P. A. (2017). Pengaruh media gadget pada perkembangan karakter anak. Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan, 17(2), 315-330.
Asif, A. R., & Rahmadi, F. A. (2017). Hubungan tingkat kecanduan gadget dengan gangguan emosi dan perilaku remaja usia 11-12 tahun (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine).
Iswidharmanjaya, D. (2014). Bila Si Kecil Bermain Gadget: Panduan bagi orang tua untuk memahami factor-faktor penyebab anak kecanduan gadget (Vol. 1). Bisakimia.