BATANG, seputarkendal.com – Empat hari jelang lebaran sejumlah harga komuditas kebutuhan dapur di sejumlah Pasar Tradisional diberbagai daerah saat ini meroket tajam. Bawang merah harganya mencapai Rp 60 ribu perkilogram, menanggapi hal tersebut pemerintah setempat tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah Rabu (20/05).
Seakan sudah menjadi tradisi tren kenaikan harga manakala menjelang hari besar keagamaan di Indonesia, sejumlah komoditi sembako khususnya bumbu dapur saat ini harganya terus merangkak naik. Di pasar tradisional induk Kabupaten Batang, tren kenaikan harga terjadi pada bumbu dapur jenis bawang merah, dari sebelumnya hanya dikisaran Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu perkilogramnya, saat ini tembus menjadi Rp 60 ribu perkilogram.
Kenaikan harga tersebut menyebabkan para ibu rumah tangga harus memutar otak dalam mengatur keuangan, dari semula untuk persiapan bumbu dapur jelang lebaran bisa mencapai Rp 200 ribu untuk belanja bawang merah, saat ini hanya menganggarkan Rp 100 ribu saja untuk menghemat.
Salah seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Tradisional Batang Sofiah mengatakan, tren kenaikan harga khususnya bawanag merah ini sudah berlangsung seminggu ini khususnya mendekati hari Raya Idul Fitri.
“Tidak seimbangnya antara pasokan dan meningkatnya daya beli warga membuat barang langka dan kenaikan harga tidak bisa dihindarkan lagi,” jelas Sofiah.
Harga bumbu dapur seperti cabe dan sejenisnya serta sembako saat ini stabil dikarenakan pasokan melimpah di pasaran.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Batang, Subiyanto mengakui adanya tren kenaikan bawang merah di pasaran. Sebab daerah penghasil bawang merah belum memasuki masa panen, pemerintah daerahpun tidak bisa berbuat banyak dan pasrah dengan kondisi yang demikian.
Tidak dipungkiri lagi, tren kenaikan harga bakal terus terjadi jika tidak ada intervensi harga dari pihak terkait seperti gula pasir yang sudah berangsur turun setelah adanya operasi pasar.(ant)