BATANG, seputarkendal.com – Ratusan warga di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Batal mempunyai Kartu Tanda Penduduk Elektronik Kamis (28/01). Pasalnya, server Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil setempat mengalami over load dan rusak yang menyebabkan proses perekaman tidak bisa lagi dilakukan oleh petugas, sedangkan saat ini pencairan bantuan sosial tengah berlangsung dengan syarat harus membawa KTP elektronik.
Suasana di salah satu ruang perekaman dan pencetakan KTP elektronik di kantor pelayanan Kecamatan Gringsing, para petugas tidak bisa melayani masyarakat dan hanya mengerjakan kegiatan lainya. Masih terdapat sejumlah Kartu Tanda Penduduk hasil cetakan sebelum server rusak belum diambil oleh pemilik identitas kependudukan.
Sejumlah warga yang dimintai persyaratan untuk pengambilan bantuan sosial Covid-19 tengah mengurus dan meminta diterbitkanya KTP baru ke petugas, namun karena alat tidak bisa digunakan alias rusak, warga tersebut harus gigit jari, karena tidak bisa mendapatkan permintaan guna melengkapi berkas syarat pencairan bansos tersebut.
Sebelum datang ke kantor perwakilan Dispendukcapil yakni tempat perekaman dan pencetakan KTP yang berada di kantor Kecamatan dari pihak Pemerintah Desa Lebo meminta warganya yang belum melengkapi syarat pengambilan bantuan sosial dari pemerintah, untuk meminta menerbitkan KTP atau biodata.
“Namun setelah sampai tidak mendapatkan apa-apa,” tutur salah seorang warga Nur Faiza.
“Sudah membawa foto copy KK dan KTP lama namun dari petugas tidak bisa melayani dikarenakan alat yang tengah digunakan saat ini rusak, minimnya informasi adanya kerusakan alat perekaman membuat kecewa para warga yang menyempatkan datang namun tidak bisa dilayani,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, Achmad Farikhul mengaku sudah jauh-jauh ke kantor kecamatan, sesampainya pulang tangan kosong karena tidak bisa mendapatkan KTP baru.
Sementara itu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Batang, Abdul Rahman mengatakan sejak awal pekan kemarin server di kantor pusat kita yakni Capil Batang tengah diadakan perbaikan berkala karena hardisk sebelumnya sudah over kapasitas, sehingga tengah dilakukan pemindahan data dengan alat baru yang menyebabkan tidak bisa melakukan perekaman KTP el. Sebagai pengganti kartu tanda pendudukan sementara masyarakat yang tengah melakukan pencairan bansos bisa meminta penerbitan biodata dari petugas yang ada.
“Setidaknya dalam sehari saja rata-rata masyarakat yang mengajukan permohonan perekaman data kartu tanda penduduk elektronik tersebut berkisar antara 100 sampai 150 warga yang saat ini terpaksa belum bisa dilayani,” katanya.
Dari Dispendukcapil sendiri meminta maaf atas ketidaknyamanan yang masih berlangsung, bisa dipastikan minggu depan kembali normal semua.(ant)