KENDAL, seputarkendal.com – Diduuga mendapatkan penganiayan dari temannya, seorang pemuda Sukorejo harus meregang nyawa di rumah temannya sendiri. Dari tubuh korban ditemukan sejumlah luka memar dan luka lecet di kaki kiri, jasad korban akhirnya dibawa ke RSUD dr Soewondo Kendal untuk diautopsi dari dokter rumah sakit Bhayangkara Semarang, Rabu (25/08).
Korban diketahui bernama Widodo, 26, warga Dukuh Jambean, Desa Purwosari, Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Ia meregang nyawa di kamar rumah milik Habib yang tak lain adalah temannya yang tinggal di Desa Bringinsari, Kecamatan Sukorejo, Kendal.
Berdasarkan pengakuan Megi Bimar, salah satu teman korban mengatakan dirinya yang ikut menyelamatkan korban, ia mengaku menemukan korban di bukit Ngangkrik dekat pohon cengkeh, di kawasan kebun cengkeh pada Senin (23/08) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu ia dijemput oleh Habib, untuk diajak naik ke atas bukit, awalnya ia menolak karena kondisi sudah larut malam, tapi Hasan terus memaksa dirinya. Tiba di bukit Ngangkrik motor berhenti, Hasan mengajak turun. Ternyata disitu tergeletak tubuh Widodo dengan posisi telungkup tidak sadarkan diri.
“Saat itu, korban diakuinya masih hidup, namun kondisinya sudah tidak berdaya, akhirnya dibawa pulang ke rumah Habib. Disitu korban dikasih minum, tapi sudah tidak bisa diajak komunikasi,”ungkapnya.
Dirinya juga menanyai Habib, tapi menurut pengakuannya, Habib mengaku tidak tahu menahu. Megi menyarankan Habib untuk mengabari keluarga Widodo dan membawanya ke rumah sakit namun sekitar pukul 08.00 WIB korban sudah meninggal dunia.
Sementara paman korban Drajat Fardian mengatakan, Selasa (24/08) siang sekitar pukul 12.00 WIB keluarga dikabari kalau Widodo meninggal di rumah Habib. Kemudian keluarga mendatangi rumah Habib.
“Sekitar Dhuhur, mendapatkan kabar kalau keponakannya yang bernama Widodo meninggal di rumah temannya yang bernama Habib,” katanya.
Kapolsek Sukorejo IPTU Sugeng mengakui kalau di wilayahnya ada laporan warga meninggal namun dengan luka lebam di wajah dan lecet di kaki. Saat ini pihaknya sedang meminta keterangan teman korban, namun dua orang saat dimintai keterangan berbeda beda versinya. Bahkan Habib sendiri ketika dimintai keterangan juga ada dua versi. Tadinya menemukan korban di pinggir jalan, kemudian berubah menemukan korban di bukit.
“Untuk sementara kita dalami dan kumpulkan bukti-bukti serta menunggu hasil autopsi dari petugas rumah sakit, untuk bisa memastikan penyebab kematian dari Widodo tersebut,” jelasnya.
Untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematian korban dilakukan autopsi di RSUD Kendal dan dilaksanakan oleh tim dokter rumah sakit Bhayangkara Semarang, polisi masih menyelidiki dan melakukan pemeriksaan pada teman korban,” tandasnya.(ant)