KENDAL, seputarkendal.com – Memasuki musim penghujan Bupati Kendal Dico M Ganinduto gelar apel bersama dengan tim gabungan di daerah rawan bencana yang ada di wilayahnya. Ratusan pasukan dari TNI POLRI, BPBD, PMI dan relawan lainnya siap siaga mengikuti kegiatan yang diakhiri dengan simulasi penanganan pasca bencana angin putting beliung yang merusak pohon dan rumah warga, Sabtu (06/11).
Apel siaga bencana Kabupaten Kendal, Jawa Tengah sengaja dipusatkan di lapangan Desa Korowelang, Kecamatan Cepiring. Kegiatan yang biasanya digelar di kompleks kantor bupati dan Alun – alun kota kabupaten tersebut untuk kali ini sengaja dipusatkan di daerah rawan bencana, sebagai bentuk perhatian serius dari pemerintah, Sebagaimana yang disampaikan oleh orang nomor satu di Pemkab setempat, Dico M Ganinduto.
“Dengan digelarnya apel kebencanaan di desa yang masuk titik rawan bencana, paling tidak masyarakat akan merasakan kenyamanan karena hadirnya pemerintah di daerah rawan banjir tersebut sebagai bentuk perhatian turun langsung hadir ditengah masyarakat,” katanya.
Usai melangsungkan Apel Siaga Bencana yang dipimpin langsung oleh Bupati Kendal, Dico Mahtado Ganinduto, dan peserta apel yang meliputi BPBD, TNI POLRI, relawan, Perhutani, PMI, dan stake holder terkait lainnya dilanjutkan memeriksa kondisi pasukan dan perlengkapan peralatan kebencanaan. Kegiatan diakhiri dengan simulasi penanganan bencana usai terjadi hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang dan merusak rumah oleh tim satgas bencana.
Kepala pelaksana harian Kalakhar BPBD Kabupaten Kendal, Sigit Sulistiyo mengatakan, ada enam titik bencana di Kabupaten Kendal. Saat ini warga di Kabupaten Kendal sudah tidak lagi kesulitan jika ada peristiswa dan membutuhkan pertolongan, melalui panggilan nomor darurat 112 dari instansi terkait langsung datang seperti BPBD, Damkar maupun ambulans pusat keselamatan publik 119. Dalam simulasi menggambarkan saat itu hujan deras disertai angin, sehingga banyak pohon yang tumbang menimpa rumah tiang listrik maupun pengendara motor yang sedang lewat.
“Baik di wilayah atas maupun bawah kalau di atas masalah tanah longsor di bawah banjir,
bahwa saat ini sudah memasuki musim penghujan dan puncaknya pada Januari curah hujan tinggi, bahkan di wilayah atas BPBD juga sudah memasang alat pendeteksi gempa di Desa Tirtomulyo, Kecamatan Plantungan,” katanya.
Bahkan dalam rumah ada penghuninya ada yang tertimpa pohon ada yang tertabrak mobil akibat motornya jatuh. Dari masing-masing instansi langsung melakukan penanganan secara cepat, ada yang menolong korban menggunakan mobil ambulans 119, ada juga dari petugas BPBD yang langsung membersihkan pohon yang tumbang.(ant)