BATANG, seputarkendal.com – Adanya salah seorang pekerja pembangkit listrik tenaga uap positif terjangkit Covid-19, Bupati Batang Wihaji memberikan peringatan keras kepada manajemen untuk secepatnya menjalankan rekomendasi, yang diajukan oleh tim gugus tugas dalam menangani sebaran wabah Novel Corona Virus. Orang nomor satu di Batang tersebut, bahkan mengancam dengan opsi Lockdown di area pembangunan PLTU bila rekomendasi tidak dipatuhi Minggu (29/03).
Pernyataan keras terkait penutupan sementara atau libur sementara ribuan pekerja PLTU tersebut ditegaskan kembali oleh Bupati Batang Wihaji saat mengecek kesiapan pembangunan rumah sakit darurat khusus pasien yang terpapar Virus Corona dengan memanfaatkan gedung dua lantai bekas mes pemain klub sepak bola Persibat, di kompleks Stadion Mohammad Sarengat.
Menurut Bupati Batang Wihaji, PLTU selama ini dianggap berbelit dan sulit diajak bekerjasama dalam menangani wabah Virus Corona. Terlebih di proyek nasional pembangkit listri terdapat 12 ribu pekerja, 545 orang merupakan pekerja asing, atau 70 persen pekerjanya merupakan orang luar daerah dan hanya 30 persen saja yang merupakan warga lokal. PLTU Batang sudah 2 kali mendapatkan surat peringatan resmi dari bupati untuk menerapkan protokol kesehatan bagi ribuan pekerjanya namun kerap diabaikan hingga akhirnya di ultimatum.
“Akibat tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat, salah satu pekerja PLTU dinyatakan positif terpapar Corona dan sedang menjalani karantina di Surabaya Jawa Timur, sedangkan 26 orang rekan korban diisolasi di laut atau di kapal tongkang yang bersandar di dermaga PLTU,” jelas Wihaji.
Sementara akibat ulah korban sejumlah perawat atau pekerja medis yang sempat merawat korban saat di rumah sakit swasta di Batang, terpaksa menjalani karantina mandiri. Sebagai tambahan informasi saat ini jumlah ODP di Batang sebanyak 185 orang, PDP 4 orang, dan 1 positif namun dirawat di Surabaya.(ant)