BATANG, seputarkendal.com – Warga geram lantaran 48 gubug tempat penyimpanan pupuk dan alat-alat pertanian rata dengan tanah akibat dibakar oleh orang tak dikenal (OTK) Aksi yang berawal dari adanya Karhutla di Kawasan Gunung Botak Wonopriyo, Gerlang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah berubah menjadi aksi pembakaran bukan pada tempatnya. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik horizontal, warga dan ratusan aparat gabungan disiagakan, Kamis (24/10/2019).
Warga yang tinggal di Desa Gerlang, Kecamatan Blado kini terus melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian, yakni kawasan Pegunungan Botak Wonopriyo. Tempat kejadian perkara yang bersebelahan dengan perbatasan antara Kabupaten Batang dan Banjarnegara tersebut kini mendadak ramai lantaran banyak petugas kepolisian tengah melakukan olah TKP pembakaran gubug yang dijadikan tempat penyimpanan pupuk serta alat-alat pertanian, yang dilakukan oleh orang tidak dikenal.
Ada sekitar 48 gubug atau gudang penyimpanan perlengkapan pertanian ludes dilahap si jago merah lantaran diduga kuat sengaja dibakar para OTK. Sejumlah gubug masih mengeluarkan asap karena belum padam pasca dibakar, hanya saja sudah rata dengan tanah. Kejadian tersebut membuat warga Desa Gerlang geram melihat insiden yang diawali adanya kebakaran hutan dan lahan namun jadi melebar melakukan pembakaran gubug milik para petani. Segerombolan masa yang awalnya diduga akan melakukan pemadaman hutan yang tengah terbakar, justru malah mencari sasaran tempat lain untuk melakukan pembakaran. Mayoritas petani yang berada disekitar TKP merupakan petani kentang dan kubis.
“Warga berharap semoga kasus pembakaran gubug penyimpanan Pupuk serta perlengkapan pertanian lainya bisa segera terungkap, apa motif dibalik ini semua, dan para pelaku bisa segera ditangkap polisi,” ujar salah satu warga Selamet Kajar.
Kejadian kurang menyenangkan sempat dialami pencari berita, saat akan mengkonfirmasi ke pihak Kepala Desa Gerlang terkait kejadian tersebut. Pejabat Kesbangpolinmas Pemkab Batang malah menghalangi serta melarang Kades tersebut untuk tidak memberikan keterangan ke awak media.
Para petugas dari jajaran Satreskrim Polres Batang, saat ini terus melakukan olah TKP guna menemukan titik permasalahannya. Ratusan petugas gabungan saat ini masih disiagakan di desa setempat guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Sampai saat ini dari pejabat terkait belum ada yang bisa dimintai konfirmasi.(ant)