BATANG, seputarkendal.com – Merasa sudah sesuai prosedur dalam penyaluran bansos Covid-19 dari Provinsi Jawa Tengah, Bumdes dan Pemerintah Desa Lebo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang justru menyalahkan warganya. Membantah kalau paket sembako beras tersebut ber ulat atau kualitasnya jelek Senin ( 26/07).
Sebagaimana dalam pernyataannya dalam jumpa pers di aula Dinas Sosial Kabupaten Batang, pihak terkait tanpa merasa bersalah dan adanya permohonan maaf langsung membantah adanya pemberitaan beras berulat tersebut. Pihak terkait dalam hal ini Pemerintah Desa Lebo yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Bumdes Cokro, serta pihak penyuplai berkilah kalau bantuan paket sembako yang diserahkan ke warga khususnya beras tersebut kualitasnya jelek yakni berkutu dan terdapat ulat.
“Kami merasa kaget mendengar adanya pemberitaan terkait Bantuan Pangan Non Tunai paket sembako dari provinsi, kalau berasnya jelek terdapat ulat dan kutu,” kata Sekdes Lebo Afik.
Afik minta kalau ada informasi bantuan sosial seperti beras tapi kualitasnya buruk apalagi sampai sudah ada kutu dan ulat segera melapor ke Kantor Balai Desa, jangan asal lapor sembarangan apalagi muncul tiba-tiba di sosial media.
“Dari pihak Bumdes Cokro juga membantah kalau bantuan sosial dampak Novel Cironavirus Desease 2019 tersebut kualitasnya jelek khususnya beras yang tengah dipermasalahkan tersebut,” kata Udik.
“Kami Bumdes sebagai tangan panjang pemerintah dalam hal ini penyalur bantuan merasa sudah melakukan pekerjaannya sesuai prosedur yang berlaku,” jelas Udik.
Sementara itu dari pihak pemasok logistik bansos mengaku sebelum didistribusikan ke Bumdes kualitas barang sudah dilakukan pemeriksaan yang ketat sebagaimana regulasi yang berlaku.
“Beras yang kami olah tidak sembarangan, melalui standar proses yang ada, terkejut kalau berasnya kok sampai muncul ulat dan kutu,” jelas Wawan.(ant)