BATANG, seputarkendal.com – Geram permasalahan banjir kerap menimpa warganya khususnya yang tinggal di sisi utara dari Kawasan Industri Terpadu Batang, tak kunjung selesai, dan volume banjir justru semakin besar. Bupati Batang Wihaji pertanyakan kinerja para tenaga ahli sipil di lingkungan Grand Batang City, kenapa urus banjir saja tak bisa diselesaikan dengan baik, Rabu (29/09).
Seakan tak mampu menghadapi keganasan alam yang murka akibat dari pembukaan lahan perbukitan yang dahulu merupakan perkebunan karet, kini disulap menjadi Kawasan Industri Proyek Strategis Nasional. Sudah kesekian kalinya banjir bandang berupa air bercampur material tanah yang terbawa dari Kawasan Industri Terpadu Batang terus terjadi dan berulang kali manakala turun hujan dengan intensitas lebat.
Bupati Batang, geram dengan manajemen KITB yang tak kunjung selesai menangani banjir bandang kerap menimpa warganya yang tinggal di pesisir Pantai Celong Mangunsari Desa Kedawung Kecamatan Banyuputih. Wihaji pertanyakan kinerja para tenaga ahli yang menangani keberadaan Proyek Strategis Nasional tersebut, berbagai alasan selalu didengarnya, namun penyelesaiannya belum ada.
“Bencana banjir yang semakin parah tersebut tolong diperhatikan serius penanganannya jangan main-main, banyak tenaga ahli sipil di KITB akan tetapi urus banjir saja kok tidak selesai, kasihan warga yang selalu merasakan dampak dari bencana banjir tersebut,”katanya.
Silakan pembangunan di PSN tersebut terus berjalan, namun dampak dari adanya proyek tersebut selalu diperhatikan dengan baik, sehingga tidak sampai merugikan masyarakat yang berada di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang, yang digadang-gadang bisa mengurangi angka pengangguran.(ant)