BATANG, seputarkendal.com – Bantuan Pangan Non Tunai yang diterima warga terdampak Novel Coronavirus Desease 2019, banyak menimbulkan permasalahan. Sebagaimana yang terjadi di Desa Lebo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, para penerima Bansos paket sembako mengeluh, lantaran Beras yang diterimanya kualitasnya jelek, selain bau tak tak sedap, beras seberat 10 kilogram kondisinya banyak ulatnya dan berkutu, Senin (20/07).
Berbagai permasalahan terkait Bantuan Pangan Non Tunai di Kabupaten Batang, Jawa Tengah sebelumnya sempat kisruh lantaran banyak warga mengalami keracunan makanan. Seperti yang terjadi di wilayah selatan Kecamatan Bandar dan Blado BPNT berupa ikan tongkol yang di konsumsi berakhir warga keracunan masal. Berkat kesigapan petugas dari Dinsos Batang bergerap cepat langsung melakukan penukaran dan memberi sanksi terhadap pemasok.
Kejadian Bantuan Pangan Non Tunai berupa paker sembako kualitasnya berasnya sangat memprihatinkan. Beras yang diterima warga Desa Lebo Gringsing kondisinya banyak ulat dan berkutu serta mengeluarkan bau tak sedap,” kata Taufik.
“Uda biasa kalau bantuan itu kualitasnya pasti jelek, jadi kita hanya bisa pasrah saja meski kualitas berasnya tak layak konsumsi, ada yang tetap dimakan ada pula yang dibuat pakan ayam, karena tidak berani mengkonsumsinya. Kalau boleh meminta sih mending uang tunai aja, dari pada paket sembako tapi ndak layak dimakan,” jelas Taufik.
Sementara itu Kepala Dinsos Batang Joko Tetuko tidak mau banyak berkomentar, dikarenakan kewenangan tersebut merupakan dari Bumdes setempat.
“Itu bantuan bersumber dari provinsi, jadi kita tidak bisa ikut campur, lebih jelasnya ke Bumdes Desa setempat,” ucapnya.
Sementara itu awak media berusaha mengkonfirmasi kepihak desa dalam hal ini Sekretaris Desa Lebo Gringsing, namun saat dihubungi Via Whats App blm ada respon terkait BPNT paket sembako tahap dua yang didistribusikan sekitar 2 Juli lalu.(ant)