Home Headline Tolak Penutupan Pangkalan Truk Tamanan, Warga Dipaksa Tanda Tangan

Tolak Penutupan Pangkalan Truk Tamanan, Warga Dipaksa Tanda Tangan

300
0

BATANG, seputarkendal.com – Tolak penutupan pangkalan truk Tamanan Banyuputih dialihfungsikan sebagai Islamic Center, penghuni kompleks tersebut dipaksa petugas menandatangani kesepakatan penggusuran Jumat (18/12). Sebagai bentuk protes, pihaknya mencabut hasil penandatanganan yang sudah dilakukan sebelumnya, karena tidak mau pindah dari tempat mencari nafkah yang sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu sebagai penipang hidup.

Beredar perekaman saat pengurus pangkalan truk menerima aduan atas permintaan menandatangai nota kesepakatan pindah dari lokasi mencari nafkah. Dalam rekaman video tersebut bernama Asep Saparudin pemilik rumah yang mengaku dipaksa tanda tangan dan pemilik warung Surtiati.

Para penghuni baik yang di warung maupun rumah disekitar kompleks kantong parkir jalan nasional Pantura Alas Roban tersebut, tidak menerima kalau lokasi yang saat ini ditempati akan ditutup dan digusur menjadi bangunan baru untuk pendirian Islamic Center,” kata Surtiati.

“Saya tidak mau tanda tangan lantaran sudah 20 tahun mengandalkan hidupnya dari penghasilan jualan di kompleks terminak Tamanan Banyuputih, maka dari situ meskipun dipaksa tidak mau menandatangi kesepakatan untuk digusur,” jelas Surtiati.

Sementara itu pendamping atau koordinator pengurus kompleks pangkalan truk tamanan, sudah belasan warga mengadu lantaran adanya pemaksaan penandatanganan oleh petugas.

“Bentuk pemaksaan seperti apa dirinya kurang tahu persis, namun demikian mereka menjadi takut dengan intervensi yang dilakukan pihak-pihak terkait dari pemerintah,” ujar Parwito.

Parwito mewakili warga penghuni kompleks pangkalan truk mencabut penandatanganan yang sudah dilakukan sebelumnya.

“Sebanyak 16 orang menolak tanda tangan dengan alasan supaya pemerintah mengembalikan hak mereka untuk bisa berniaga sesuai dengan profesinya masing-masing,” katanya.

Sementara itu sampai saat ini sebagian besar masih bertahan di kompleks kantong parkir yang berada sudah puluhan tahun lalu dimanfaatkan untuk tempat peristirahatan para sopir truk dan berjualan.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here