Home Headline Risma Kecewa Lihat BPNT Sembako Covid-19 di Kota Pekalongan Mark Up Harga

Risma Kecewa Lihat BPNT Sembako Covid-19 di Kota Pekalongan Mark Up Harga

258
0

KOTA PEKALONGAN, seputarkendal.com – Mensos Tri Risma Harini kembali blusukan ke gang-gang kecil di Kota Batik, Pekalongan, Jawa Tengah, guna memantau penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) senilai Rp 200 ribu perkeluarga. Alhasil, Mensos Republik Indonesia marah setelah melihat isi bantuan tersebut tidak sesuai dan mark up harga, Selasa (27/07) sore.

Seperti inilah kemarahan orang nomor satu di Kementrian Sosial Republik Indonesia, Tri Risma Harini, langsung menuding ke pelaksana atau penyedia jasa pengadaan bantuan pangan non tunai, yang dianggapnya isi sembako tersebut tidak sesuai dan harganya jauh lebih mahal.
Disela melakukan pantauan penyaluran BST Covid-19 di Kelurahan Bugisan, Mensos Risma mengecek BPNT ke penerima manfaat. Dengan raut wajah kecewa, Risma menemukan BPNT senilai Rp 200 ribu sudah dalam bentuk paket sembako yang disalurkan oleh E-warung.

Mensos menemukan harga telur ayam di E-warung yang sangat tinggi mencapai Rp 25 ribu perkilogram, padahal di pasaran hanya Rp 22 ribu perkilogramnya. Dalam hal ini Mensos menemukan pelanggaran peraturan karena bantuan sudah dalam bentuk paket sembako yang dikeluarkan E-warung.

Sehingga masyarakat tidak bisa menolak bantuan yang sudah diberikan karena sudah dalam bentuk paket sembako.
“Mulai bulan depan keluarga penerima manfaat bisa berbelanja sesuai yang dibutuhkan tidak hanya di E-warung namun bisa di semua warung sembako,” jelasnya.

Dalam kunjungan di Kota Pekalongan, Menteri Risma melihat langsung penyaluran BST Covid-19 sebesar Rp600 ribu kepada keluarga yang disalurkan lewat kantor Pos. Selain uang, penerima BST Covid-19 dan program keluarga harapan (PKH) mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here