KENDAL, seputarkendal.com – Kondisi bangunan SDN 1 Sendangdawung, Kangkung sangat memprihatinkan. Selama 4 tahun untuk memperkuat bangunan terpaksa disangga dengan bambu. Bangunan terpaksa disangga dengan bambu karena khawatir roboh.
Bangunan yang terancam roboh berada di ruang kelas V. Sementara bangunan di ruang kelas I dan III banyak plafon yang jebol. Jika hujan turun air hujan langsung menerobos ke ruang kelas tersebut.
Guru kelas V SDN1 Sendangdawung, Agus Susanto mengaku kondisi ruang kelas yang mau roboh dan banyaknya plafon yang jebol sudah terjadi sejak pertama kali ia mengajar di sekolah tersebut. Dia mengajar di SDN tersebut sejak dua tahun lalu.
“Ya sejak mengajar di sini kondisinya sudah seperti itu belum ada perbaikan,” ujar Agus.
Dia menuturkan, untuk menjamin keselamatan siswanya, proses belajar mengajar terpaksa pindah ke ruang yang sebelumnya dipakai para guru.
Sementara itu, Saiful Amri guru kelas III membenarkan kondisi sekolah yang rusak bertahun-tahun tersebut. Dia menyampaikan bahwa, SD Negeri 1 Sendangdawung terakhir kali direnovasi pada 2013.
“Setelah 2013 dengan kondisi rusak seperti ini belum pernah lagi ada renovasi,” ujarnya.
Dia dan para guru lainnya sangat berharap kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal agar secepatnya bisa membantu untuk proses renovasi sekolah. Pihaknya lebih dari 5 kali sudah melaporkan masalah ini ke instansi terkait.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi membantah tidak adanya tanggapan dari Disdik terkait kerusakan bangunan SD Negeri 1 Sendangdawung.
“Saya sudah melaporkan dan meminta bantuan beberapa kali ke Kementerian, namun itu ditolak oleh Kementerian karena status sekolah tersebut berpredikat Sekolah Standar Nasional Pendidikan (SNP),” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi robohnya ruang kelas, Wahyu Yusuf Alhmadi yang dihubungi melalui telepon selulernya segera merapat ke sekolah. Pihaknya akan segera melakukan pengamanan ruang kelas dengan penambahan penyangga menggunakan tiang kayu.
“Kami akan langsung antisipasi robohnya ruang kelas dan belum bisa langsung membantu merenovasi, karena untuk merenovasi dibutuhkan anggaran dan perencanaan,” ujarnya. (nal)