Home Headline Ratusan Kera Liar Ekor Panjang Turun ke Jalur Pantura Alas Roban

Ratusan Kera Liar Ekor Panjang Turun ke Jalur Pantura Alas Roban

650
0

BATANG, seputarkendal.com – Hutan jati Alas Roban Gringsing Kabupaten Batang, yang terkenal angker lantaran menyimpan sejuta cerita mistis. Dibalik rimbunnya pepohonan yang termasuk Kawasan Hutan lindung jalur Pantura tengah atau dikenal jalan Poncowati tersebut ternyata masih banyak hewan liarnya. Ratusan kera jenis ekor panjang tersebut turun ke jalanan dan menjadi hiburan para sopir yang tengah melintas, di Jalan Daendels tersebut Selasa (14/07).

Perbukitan hutan jati yang termasuk dalam Kawasan Perhutani Kendal tersebut didalamnya terdapat sebuah jalur transportasi yang konon katanya peninggalan seorang Jenderal jaman penjajahan Belanda atau VOC yang dikenal dengan jalur Poncowati peninggalan Jenderal Herman Willem Daendels. Selain dikenal hutan angker karena dijadikan tempat pembuangan mayat jaman petrus, siapa sangka jalan Pos De Grote Postweg yang berada di Desa Plelen dan Sentul, Kecamatan Gringsing, dibalik rimbunya hutan jati yang pohonya sudah berusia satu abad tersebut masih terdapat hewan liar.

Menurut salah seorang warga setempat keberadaan kera tersebut sudah lama dan tidak mengganggu para pengguna jalan yang tengah melintasnya. Manakala ada kendaraan lewat para kera langsung lari ke pinggir jalan, hanya saja kalau sepi dan ada sopir memberi makanan langsung berlarian di jalan. Selain itu bahkan dulunya juga ada kera jenis Lutung dan hewan berkaki empat Kidang, serta hewan liar lainnya.
“Memang sempat menghilang beberapa saat lantaran sempat diburu oleh warga yang tak bertanggung jawab, setelah ada penegakan hukum dan perlindungan terhadap hewan kategori dilindungi tersebut, mulai muncul lagi di jalanan Poncowati atau jalur pantura Alas Roban,” ungkap Sutrimo.

“Sejak dibukanya jalan lingkar utara dan selatan serta jalan tol, jalan tengah dengan medan berkelok tersebut saat ini kondisinya sepi, dengan volume kendaraan yang melintas berkurang drastis. Sehingga mengakibatkan warung kopi yang kerap digunakan tempat peristirahatan para sopir saat ini tutup tidak beroperasi lagi,” keluh Sutrimo.

Ratusan hewan jenis kera ekor panjang tersebut saat ini turun gunung dan berkeliaran di sepanjang jalan Poncowati Alas Roban tersebut. Para kera yang kelaparan tersebut sengaja pada berdiri dipinggiran jalan dan sesekali pada duduk duduk di badan jalan sehingga membuat para pengguna jalan tersebut terpaksa melambatkan laju kendaraanya.
“Tak sedikit para sopir merasa terhibur dan berhenti sejenak, sengaja memberi makanan buat para kera yang lapar tersebut. Tak ayal pemberi makanan langsung dikerubuti ratusan kera yang biasanya bergelantungan di pohon jati,” kata Budi.

“Selama perjalanan lintas Sumatera-Jawa, sopir truk tersebut hanya menjumpai kera sebanyak ini di Jalur Poncowati Alas Roban, memang ada ditempat lain seperti di Linggau ada namun tak sebanyak di Jawa ini,” ungkap Budi.

Sementara itu, menanggapi adanya informasi keberadaan kera yang berkeliaran dan berkerumun di jalanan jalur tengah Alas Roban Gringsing tersebut, Bupati Batang akan meninjau langsung ke lokasi dalam waktu dekat ini. Tidak menutup kemungkinan jalan nasional yang syarat dengan cerita sejarah tersebut akan dijadikan destinasi wisata baru, namun masih perlu dikomunikasikan lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait,” kata Wihaji.

kerumunan kera di jalur pantura poncowati alas roban gringsing batang

Keberadaan para kera tersebut semoga tidak mengganggu para pengguna jalan, syukur bisa menjadi hiburan baru para sopir saat melepas lelah setelah melakukan perjalanan jarak jauh ada permainan baru di tengah perjalanannya.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here