KAJEN, seputarkendal.com – Dana sejumlah nasabah bank, raib hingga ratusan juta rupiah dari beberapa mesin ATM di Kabupaten Pekalongan. Ada sekitar 20 orang lebih yang kehilangan uangnya saat melakukan transaksi melalui anjungan tunai mandiri BRI depan Mapolres Pekalongan, baik mengecek saldo, transaksi transfer, maupun penarikan tunai di ATM tersebut pada akhir Agustus sampai Jumat pagi (11/09) ini.
Seperti inilah suasana di salah satu anjungan tunai mandiri atau ATM Bank Rakyat Indonesia, beberapa warga Kabupaten Pekalongan resah, karena beberapa hari terakhir, tiba- tiba saldo rekening di bank BRI berkurang bahkan habis. Padahal mereka merasa tidak melakukan transaksi tersebut, kerugian dari puluhan nasabah itu diperkirakan lebih dari Rp 200 juta.
Sebagian besar korban merupakan warga umum juga anggota Polres Pekalongan, masing-masing korban mengalami kerugian bervariasi antara Rp 1,2 juta, Rp 2,5 juta, Rp 5 juta, dan ada pula yang hingga Rp 10 juta, sebagian dari korban sudah melapor ke Polres Pekalongan.
Salah satu korban adalah Casmonah, warga Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, dia kehilangan Rp 2,5 juta. ATM dan buku tabungan di rumah, tiba -tiba ada pemberitahuan dari M- banking BRI, saldo berkurang Rp 2,5 juta, padahal dia tidak transaksi. Mengetahui saldonya berkurang, lalu lapor BRI dan aparat kepolisian.
Disebutkan dia terakhir menggunakan ATM akhir Agustus di depan Mapolres Pekalongan, dia tidak pernah pakai ATM lagi, setelah itu tiba-tiba uang saldo berkurang.
Kapolres Pekalongan AKBP Aris Tri Yunarko, menyebutkan saat ini masih menyelidiki kasus skimming tersebut. Nasabah yang menjadi korban skimming di ATM Polres Pekalongan tersebut sudah dimintai keterangan.
Dari laporan, korban sekitar 20 orang dengan kerugian bervariasi antara Rp 2,5 juta- Rp 10 juta, total sekitar Rp 200 juta. Disebutkan pihak Polres dan Bank BRI, saat ini sedang melakukan investigasi mengenai kejadian tersebut.(ant)