BATANG, seputarkendal.com – Kawasan Industri Terpadu Batang, saat ini tengah menjadi sorotan para pejabat dari pemerintah pusat. Lahan proyek strategis nasional yang nantinya akan menampung perusahaan besar relokasi dari China tersebut pengembanganya masih menunggu Perpres sebagai dasar payung hukumnya.
Rombongan dari Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi dalam hal ini Plt Sekretaris Deputi, Asdep Infrastruktur Dasar, Asdep Infrastruktur Konektivitas, Asdep Infrastruktur Pengembangan Wilayah dan Asdep Industri Pendukung Infrastruktur dan para kabid serta staf, mengunjungi lokasi yang menjadi lahan kawasan industri erpadu Batang, yang berada kawasan perkebunan PTPN IX Siluwok, Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Rabu siang (19/08) tadi.
Dalam kunjungannya, para pejabat dari Menko Maritim dan Investasi tersebut mendapatkan penjelasan dari pejabat terkait Pemerintah Kabupaten Batang dan pejabat dari BUMN dan yang terlibat dalam penanganan KIT tersebut.
Sementara itu Asdep Infrastruktur Pengembangan Wilayah Menko Maritim Investasi Djoko Hartoto mengapresiasi dengan kesiapan yang sudah dilakukan. Sebagaimana perintah Presiden RI Joko Widodo untuk segera mengembangkan kawasan industri. Seperti yang saat ini tengah disiapkan di lahan milik Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara IX yang nantinya bisa menjadi percontohan dan masuk dalam proyek strategis nasional.
“Ditargetkan dalam waktu dekat dengan kekuatan penuh yang ada para investor bisa segera mendapat kejasalan untuk bisa segera mendirikan perusahaannya di lahan tersebut dan segala kemudahan yang diperoleh, namun tidak melanggar regulasi yang ada,” jelas Djoko.
Kepala Baperlitbang Batang Ari Yudianto mengatakan saat ini masih menunggu regulasi dari pusat yang disitu adalah peraturan presiden (perpres) sebagai dasar payung hukum untuk menjalankan proyek strategis nasional tersebut.
“Kawasan industri terpadu Batang sendiri lahan yang disiapkan seluas sekitar 450 hektare merupakan milik PTPN IX, sehingga mempermudah dalam kepengurusan administrasinya,” tuturnya.
Sampai hari ini para pengusaha besar dari Korea yang meliputi pabrik baterai, kaca, dan tekstil, sudah mulai melakukan kunjungan dan menanyakan terkait legalitas formal, tempat yang nantinya akan digunakan tersebut. Semua investor sebagian besar tertarik, tinggal menunggu kelengkapan sarana dan prasarana khususnya infrastruktur supaya segera diselesaikan.(ant)