BATANG, seputarkendal.com – Sambut libur lebaran ditengah pandemi Novel Coronavirus Desease 2019 sejumlah obyek wisata yang daerahnya sudah tidak lagi masuk zona merah, saat ini tengah mempersiapkan perlengakapan protokol kesehatan sesuai CHSE. Standar pengunjungan sendiri nantinya dibatasi hanya 30 persen dengan waktu yang terbatas, Kamis (13/05).
Seperti yang tengah berlangsung di kawasan ojek wisata agro Sri Gunung Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memanfaatkan penutupan saat perayaan hari raya Idul Fitri berlangsung untuk mempersiapkan sarana dan prasarana kebutuhan protokol kesehatan berbasis Cleanlinness, Health, Safety dan Environment Sustainability atau dikenal dengan CHSE, sebagamana perintah dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Objek Wisata Sri Gunung sendiri tengah menata dan mempersiapkan seluruh kebutuhan tersebut, mulai dari pemasangan spanduk dan baliho sosialisasi penekanan ke pengunjungn untuk selalu mematuhi prokes virus corona. Selain itu juga memasang keran air, dan fasilitas penunjang lainnya.
Sebagaimana yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Wahyu Budi Santoso, meski sudah tidak lagi masuk zona merah, namun tetap membatasi ijin keramaian khususnya dalam rangka libur Lebaran. Objek wisata diperbolehkan dibuka untuk wisata warga lokal saja dengan pengawasan protokol kesehatan ketat, jumlah terbatas serta durasi waktu mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIab harus ditutup.
“Pengelola wisata yang ingin membuka pada saat libur lebaran wajib melaksanakan perintah dan anjuran dari satgas Covid-19 serta dengan berbasis CHSE,” jelasnya.
Objek wisata plat merah milik PTPN IX Siluwok Banyuputih tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh pengelola Rimbawanto terus melakukan persiapan-persiapan mendukung untuk pelaksaan protokol kesehatan selama Pandemi Novel Coronavirus Desease 2019, sehingga dikenal sebagai tempat wisata tangguh Covid-19. Mulai dari pos satpam pintu masuk petugas sudah disiagakan, dengan membawa thermoghun untuk mengecek suhu tubuh, tempat cuci tangan dengan sabun serta air mengalir, masker hingga mmt spanduk sosialisasi bahaya Covid-19 dan pencegahannya, dengan wajib mematuhi protokol kesehatan.
“Teknisnya nanti para petugas melakukan pengawasan ketat ke para pengunjung selama berada di lokasi wisata, selain itu manakala pengunjung tidak bermasker wajib membeli masker yang sudah disediakan oleh petugas,” katanya.
Sementara itu objek wisata yang menyuguhkan pemandangan dan wahana permainan serta cafe di puncak gunung tersebut baru mulai beroperasi pada H+1 libur lebaran.(ant)