BATANG, seputarkendal.com – Robohnya menara sutet di area pertanian warga Desa Kebumen Kecamatan Tersono hingga kini masih terbengkalai, material masih berserakan di sawah dan merusak sebagian tanaman petani. Tidak hanya itu, selain melukai dua warga material lainya berupa kabel berukuran besar masih melintang di tengah jalan yang menyebabkan jalan Desa penghubung dua kecamatan tersebut tidak bisa dilintasi lantaran masih terhalangi gulungan besi Senin (02/11).
Insiden ambruknya tower jaringan listrik saluran tegangan ekstra tinggi (sutet) kini masih terbengkalai dibiarkan oleh pihak kontraktor yang melaksanakan kerja pendirian sutet tersebut. Material yang merupakan plat baja dan kabel berukuran besar tersebut kini menutupi akses jalan Desa Kebumen yang merupakan penghubung antar kecamatan, yakni Kecamatan Gringsing dan Kecamatan Tersono. Tidak hanya menutupi jalan saja, namun material berupa rangkaian menara SUTET berupa lempengan baja tersebut juga merusak tanaman milik para petani yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Salah seorang warga yang tengah melakukan perjalanan menuju ke Kota Kecamatan Tersono kebingungan saat akan melewati jalan tersebut. Beruntung kabel yang melintang di jalan tersebut masih tahap konstruksi alias belum ada aliran listrik sutet, sehingga bisa melintas meski harus menerobos di bawah kabel berukuran besar.
“Wah saya bingung mau lewat mana jalanya kok tertutupi kabel listrik berukuran besar-besar,” ujar Bandriyah.
Begitu juga dengan petani setempat, terpaksa harus memarkirkan sepeda motornya jauh dikarekanan jalan tersebut ditutup oleh petugas lantaran banyak material berupa kabel menutup bahu jalan sehingga tidak bisa dilintasinya lagi. Jalur tersebut merupakan jalan Desa Kebumen penghubung antarkecamatan, untuk saat ini belum bisa dilintasi dan terpaksa harus memutar lewat jalan lain yang jaraknya lebih jauh,”ungkap Sodikin.
“Saat kejadian saya sendiri tengah bercocok tanam, tiba-tiba mendengar suara getaran dari atas menara Sutet, tak disangka ternyata menara Sutet ambruk dan material berupa kabel menutupi jalan penghubung antar kecamatan serta merusak tanaman petani,” jelasnya.
Sementara itu dari pihak kontraktor PT. Prima Power Nusantara atau pelaksana proyek tersebut hingga kini belum bisa dimintai keterangan terkait hal ikhwal dan rekonstruksi menara sutet yang ambruk tersebut.(ant)