KENDAL, seputarkendal.com- Komisi A DPRD Kendal merasa ditinggal eksekutif terkait mobilisasi Ketua RT dan RW. Padahal saat menggolkan acara tersebut Komisi A yang membahasnya. Bahkan dana yang digunakan untuk membeli seragam ketua RT dan RW mencapai Rp2 miliar.
“Tapi setelah pembahasan selesai dan acara mulai digelar kami seperti ditinggal nggak pernah diajak koordinasi lagi,” ujar anggota Komisi A Rubiyanto.
Rubiyanto menilai acara yang digagas eksekutif lewat Kesbangpol dilakukan bergilir di seluruh kecamatan. Selain diisi pembinaan oleh Bupati Mirna Annisa, dalam acara tersebut juga dibagikan seragam batik kepada ketua RT dan RW. Dia menduga acara tersebut sebagai persiapan pilbup 2020.
Meski awalnya komisinya yang membahas kegiatan tersebut namun saat kegiatan digelar pihaknya tidak pernah diajak koordinasi lagi. Mestinya komisinya tetap diajak koordinasi walau tidak harus selalu hadir di acara tersebut.
“Kegiatan kami sudah sangat padat nggak mungkin kami selalu hadir di acara tersebut,” ujar anggota dewan dari PKS tersebut. (nal)