BATANG, seputarbisnis.id – Tidak lama lagi pemilihan umum daerah atau Pilkada akan dilaksanakan secara serentak baik Pemilihan Gubernur maupun Bupati dan Wali Kota di seluruh Nusantara, salah satunya yang ramai dibicarakan gerakan asli putra daerah di Kabupaten Batang/ dalam pencalonan Bupati dan Wakil Bupati. Pasalnya, Partai Golongan Karya atau Golkar Pimpinan Cabang yang dinahkodai Nur Untung Selamet tersebut, untuk melanjutkan kinerja Bupati sebelumnya, juga akan mendatangkan figur dari luar daerah, atau import untuk menggantikan posisi wihaji dalam Kontestan Cabup, Rabu (22/05).
Usai melaksanan Rapat Paripurna para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tersebut satu persatu membubarkan diri dari tempat dinasnya yang tak lama lagi bakal ditempati banyak pendatang baru. Meskipun suasana Pilkada belum begitu terasa lantaran belum ada yang berani memunculkan para kandidat bakal calon yang akan diusung dalam pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah tingkat Kabupaten yang saat ini sudah 3 periode tengah dijabat oleh seorang Penjabat Bupati dari unsur ASN aktif.
Para partai besar di Batang saat ini terlihat masih pada menunggu, khususnya gerakan dari Partai Golkar yang sudah satu dekade ini sukses mencalonkan Bupati Batang, mulai dari Yoyok Riyo Sudibyo dan Wihaji. Tak heran partai yang usianya tidak muda lagi tersebut tak mempermasalahkan manakala yang menjabat Bupati itu bukan putra daerah, yang penting bisa bekerja mesin politiknya.
Seperti yang diungkpkan oleh Ketua Partai Golkar DPC Kabupaten Batang, Nur Untung Selamet yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD setempat, setelah mendengarkan langsung statemen mantan Bupati Batang Wihaji yang saat ini aktif sebagai ketua harian Golkar DPW Jawa Tengah tidak akan mencalonkan sebagai Bupati Batang periode kedua, dan akan konsen persiapan tawaran menjadi Menteri di Pusat. Dewan Pengurus Cabang Partai berlambang pohon beringin pastikan akan mencalonkan sosok yang berkompeten baik Materi maupun SDM meskipun harus mendatangkan dari luar daerah seperti Pilkada sebelumnya.
“Bupati yang bakal dicalonkan menggantikan Wihaji berinisial tiga huruf MFK putra terbaik dari Kota Wali yakni impor dari Demak, terkait calon wakilnya masih menunggu hasil Kualisisi Indonesia Maju (KIM) dan masih terbuka untuk partai lainya yang menginginkan berpasangan dengan kandidat dari Golkar,”ujarnya.
lobi-lobi ditingkat elit partai politik di daerah masih terus berlangsung, terkait pengusungan calon yang bakal meramaikan bursa pemilihan Kepala Daerah tingkat Kabupaten Batang, seperti halnya PKB yang memperoleh kursi terbanyak berusaha lobi Golkar meminta wakil Partai Kembangkitan bangsa jadi Calon Bupatinya tegas ditolak. Peluang terhadap mantan Wabup Suyono dari Partai Persatuan Pembangunan atau PPPuntuk mendampingi Calon Bupati yang diusung Golkar juga masih berpeluang, mengingat duet mesra Djisamsu yang terbilang berhasil membawa PSN KITB dan Kawasan Industri BIP.(ant)
