Home Headline Harga Daging Ayam Potong Tembus Rp 40 ribu Per Kilogram

Harga Daging Ayam Potong Tembus Rp 40 ribu Per Kilogram

229
0

BATANG, seputarkendal.com – Jelang hari raya Idul Adha, sejumlah komuditi kebutuhan dapur saat ini tengah mengalami tren kenaikan harga yang cukup siginifikan. Harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Batang, berkisar antara Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu perkilogramnya, Kamis (09/07).

Seperti yang tengah terjadi di pasar tradisional Limpung Kabupaten Batang, Jawa Tengah, komuditas sembako khusus daging ayam potong sudah sepekan ini terjadi lonjakan harga. Harga daging ayam disaat jelang hari raya Idul Fitri lalu sempat menyentuh level terendah yakni harganya sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu perkilogramnya.

Namun disaat mendekati hari raya Kurban, harga daging ayam tersebut langsung melambung tinggi, sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 42 ribu perkilogramnya. Di pasar tradisional Limpung sendiri, saat ini harga terpaut sedikit dibanding di Pasar Induk Batang, yakni hanya sebesar Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu perkilogramnya.

Kenaikan harga tersebut ditanggapi biasa saja oleh para konsumen, mereka mengaku hanya bisa pasrah dan berharap supaya harga tersebut bisa segera stabil, sehingga tak memberatkan beban masyarakat ditengah pandemi Covid-19 yang menyebabkan pemasukan berkurang,” kata Tumirah.

Sementara itu salah satu pedagang daging ayam potong, Nur Hasanah menjelaskan harga memang mengalami kenaikan berkisar Rp 40 ribu perkilogramnya, sudah sepekan ini, tren kenaikan harga tersebut. Sebelum terjadi kenaikan harga, normalnya harga daging ayam potong biasanya dikisaran Rp 30 ribu sampai Rp 33 ribu rupiah.

“Penyebab kenaikan harga sendiri belum bisa dipastikan, karena pasokannya sendiri masih aman, meski dengan kualitas ayamnya lebih kecil. Para pedagang menduga karena saat hari raya Idul Fitri harga daging ayam anjlok dan saat ini menjadi pemicu momentum naiknya harga,” kata Hasanah.

Gejolak kenaikan hingga terjadi anjloknya harga daging ayam potong tersebut memang tidak bisa diprediksi, karena
berjalan secara spontan, sehingga kondisi fluktuatifnya harga di pasar anya bisa mengikuti saja.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here