KAJEN, seputarkendal.com – Seorang Kepala Desa di Kota Santri Pekalongan, Jawa Tengah, dilaporkan warganya ke polisi lantaran menjadi pelaku kekerasan dan pengancaman setelah lebih dulu menghamili korban Kamis (25/03). Korban didampingi ayahnya datang mengadu ke polisi karena merasa hidupnya tidak tenang sehingga terpaksa mengungsi dan takut terhadap ancaman tersebut.
Seorang perempuan warga Desa Domiyang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, melaporkan kadesnya sendiri ke polisi karena dihamili dan mengalami kekerasan fisik maupun verbal. Tidak hanya itu, oknum kades yang dimaksud juga mengancam membunuh korban. Lantaran takut korban pun mengungsi ke tempat lain.
Menurut pengakuan korban A-N dan keluarganya tidak terima atas perlakuan sang kades sehingga melapor ke polisi untuk mencari keadilan. Sebelumnya korban juga mengaku kerap menerima ancaman dan perlakuan kekerasan untuk melayani nafsu pelaku, termasuk dijanjikan untuk dinikahi.
“Karena takut saya hanya bisa terdiam, setelah hamil 11 minggu justru keluarga korban ikut diancam hingga akhirnya nekat melapor ke polisi,” ungkapnya.
Kasatreskrim Polres Pekalongan AKP Akhwan Nazhirin mengatakan, laporan tindak kekerasan dan pengancaman yang menimpa perempuan warga Desa Domiyang, Kecamatan Paninggaran, langsung ditindaklanjuti polisi dengan melakukan pemeriksaan.
“Ya untuk sementara laporan tetap kami terima dan kita proses dengan menggali informasi lebih intens dari pelapor khususnya korban tersebut,” katanya.
Setelah dilakukan pemeriksaan kepada korban, polisi akan melakukan pemeriksaan saksi sekaligus mengumpulkan bukti.(ant)