Home Advetorial Emak Emak Benteng Penangkal Radikalisme

Emak Emak Benteng Penangkal Radikalisme

267
0

KOTA PEKALONGAN, seputarkendal.com – Perempuan memiliki peranan penting dalam upaya mencegah meluasnya paham radikalisme yang mengarah ke arah terorisme. Kalangan perempuan hendaknya secara aktif memberikan pencerahan dan pendidikan baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat secara luas. Di dalam rumah tangga peranan perempuan sangat kuat untuk menentukan perilaku anggota keluarganya. Di tangan ibu-ibu kunci meluas atau tidaknya paham radikalisme.

Demikian disampaikan Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz saat membuka kegiatan workshop dengan tema Pelibatan Perempuan Sebagai Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Bidang Perempuan dan Anak, bertempat di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Kamis(08/10).

“Terorisme yang dipicu radikalisme merupakan kejahatan luar biasa yang merusak keamanan umat manusia di seluruh dunia. Radikalisme dan terorisme merupakan hal yang potensial merusak kedaulatan satu bangsa dan harus dicegah dan ditangkal sejak dini, salah satunya dengan melibatkan peranan kaum perempuan sebagai agen perdamaian untuk menghindari ajaran-ajaran radikalisme dan terorisme yang bisa memporak-porandakan NKRI,” tegas Saelany.

Saelany mengapresiasi langkah BNPT dan FKPT Jawa Tengah yang telah memberi penguatan kepada kaum perempuan agar bisa menjadi agen perdamaian dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme di Kota Pekalongan. Menurutnya, keberhasilan pencegahan terorisme tidak hanya pada level kebijakan pemerintah, tetapi sejatinya pada unit kecil bernama keluarga. Benteng utama penangkalan paham radikal terorisme adalah peran perempuan dalam keluarga.
“Ini sebuah sinergi yang sangat baik antara BNPT, FKPT, Pemkot Pekalongan melalui Kesbangpol dan DPMPPA Kota Pekalongan merangkul komunitas dan organisasi perempuan di Kota Pekalongan untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme. Kaum perempuan sebagai agen perdamaian menyadari pentingnya eksistensi dirinya di tengah masyarakat. Perempuan justru akan menjadi kekuatan dalam memerangi paham radikal terorisme khususnya di tengah keluarga,” papar Saelany.

Sementara itu, Ketua FKPT Jawa Tengah, Prof Syamsul Ma’arif menjelaskan, kaum perempuan memiliki kekuatan natural untuk menarasikan damai dari kelembutan yang bisa memitigasi kekerasan di sekitarnya terlebih di Jawa Tengah sangat berpotensi untuk paham radikalisme . Lebih lanjut, kata Prof Syamsul, di Jawa Tengah ini termasuk kategori yang sangat besar potensinya untuk radikalisme.

Di Jawa Tengah ini potensinya sekitar 15 persen berdasarkan data FKPTN. Maka pihaknya mengajak kaum perempuan dari representasi kebhinekaan untuk bersepakat bersama melalui nota kesepahaman dimana mereka berperan sebagai agen perdamaian yang diharapkan juga bisa melakukan sosialisasi, edukasi di dalam keluarganya.
“Seperti yang diketahui bersama, Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, maka dengan soft power approach yang dimiliki kaum perempuan terutama ibu, keluarga akan menjadi damai dan Indonesia semakin kuat menuju kejayaan dan menjaga NKRI, dan paham radikalisme serta terorisme bisa dicegah,” tandasnya.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here