Home Headline Dibuka, Dicoblos, dan Ditutup

Dibuka, Dicoblos, dan Ditutup

389
0

KENDAL, seputarkendal.com – Pasangan Ustad Ali Nurudin-Yekti Handayani mendapatkan nomor urut 2 pada pilkada 9 Desember. Pasangan yang diusung PKB, Gerindra dan Nasdem ini mendapatkan nomor urut 2 saat pengundian nomor yang digelar KPU Kendal di aula KPU tadi pagi (24/9).

Cabup Ustad Ali menilai nomor urut 2 sangat istimewa bagi pasangan Nurani. Pertama  sebagai simbol perdamaian, bahwa kami berkomitmen untuk melaksanakan Pilkada secara damai. Pihaknya juga mengajak paslon lain dan timnya untuk melakukan hal serupa.

Kedua, nomor dua juga berarti nomor yang harus dicoblos. Sesuai urutan tata cara pemungutan suara, yakni pertama membuka surat suara, kedua mencoblos, dan ketiga menutup atau melipat surat suara.

“Nomor 2 adalah nomor yang pas. Urutan yang harus dicoblos. Buka, coblos, dan tutup. Salam dua jari, salam damai,” ujar Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kendal ini.

Menurut Ustad Ali, nomor dua juga berarti melanjutkan capaian yang sudah dilakukan oleh pemimpin daerahnya sebelumnya. Diakui, dalam periode pemerintahan di bawah Mirna Annisa telah banyak kemajuan yang dicapai. Hal ini perlu dilanjutkan dengan program-program yang lebih baik.

Lebih lanjut Ustad Ali menjelaskan beberapa program unggulan pasangan Nurani. Diantaranya perbaikan tata kelola birokrasi dan penguatan pemerintahan desa, dengan mendorong pemdes yang akuntabel dan profesional. Selain itu pihaknya siap meningkatkan kesejahteraan bagi aparatur pemdes.

“Ke depan kesejahteraan aparatur pemdes harus diperhatikan dan ditingkatkan,” ujar Ustad Ali.

Khusus bidang pendidikan dan kesejahteraan keluarga, karena cawabup Ani yang pengusaha juga menjadi pelaku langsung di pendidikan, akan mengangkat kesejahteraan Guru Tidak Tetap (GTT) di sekolah negeri dan juga tenaga pendidik di lembaga pendidikan swasta maupun yayasan.

Juga memberikan alokasi khusus dari APBD untuk pendidikan di pesantren dan jaminan kesehatan dengan menanggung sedikitnya 40 persen iuran Jamkes dari warga berpenghasilan rendah.

Lebih lanjut dikatakan pemerataan pembangunan infrastruktur melanjutkan periode sebelumnya, diantaranya pengembangan kawasan sekitar pintu tol Pegandon, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru dan menopang konektivitas wilayah.

“Yang tak kalah penting penanganan banjir dan rob dengan sistem polder,” ujarnya. (nal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here