BATANG, seputarkendal.com – Merebaknya wabah Covid-19 saat ini mulai mengancam di berbagai sektor perekonomian masyarakat di Indonesia. Ratusan nelayan di Kabupaten Batang, sudah hampir sebulan ini tidak melaut karena harga ikan anjlok dan pasar sepi akibat virus Corona.
Seperti inilah suasana Dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Siklayu Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang, ratusan perahu milik para nelayan tersebut terpaksa ditambatkan lantaran enggan berangkat melaut Senin (23/03). Meski ada yang nekat berangkat, namun sebagian besar perahu nelayan enggan berangkat berlayar memilih ditambatkan.
“Para nelayan terpaksa tidak melaut dikarenakan merebaknya wabah virus mematikan Covid-19 yang terus menghantui warga saat beraktivitas. Hal tersebut mengakibatkan harga ikan tongkol anjlok dari Rp 22 ribu perkilogram saat ini dikisaran Rp 17 kilogram. Hal tersebut dikarenakan kondisi pasar sepi, sehingga membuat penghasilan nelayan semakin memprihatinkan,”ujar nelayan Diklayu Suratin.
“Sebagian nelayan saat ini banyak yang menganggur dan hanya duduk-duduk di posko dermaga serta ada juga yang berkebun serta bertani untuk mengisi kekosongan waktu. Seperti salah seorang nelayan mengaku sudah sebulan ini tidak berangkat melaut dikarenakan kondisi laut dan pasar sepi imbas dari virus corona,”ungkap Suratin.
Sementara itu Kepala Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Sumpeno langsung mengerahkan jajarannya untuk melakukan antisipasi penyebaran covid-19 dengan menyemprot perahu nelayan yang tengah ditambatkan di muara sungai setempat.
“Tempat pelelangan ikan (TPI) Siklayu yang bisa ramai saat ini menjadi sepi lantaran 200 an nelayan yang biasa menggunakan 190 an perahu tidak lagi mencari ikan,” jelas kades Sidorejo Sumpeno.

Proses penyemprotan cairan disinfektan nantinya akan berlanjut ke tempat-tempat yang biasa dikunjungi warga, mulai tempat wisata, rumah ibadah gereja dan masjid, dan juga fasilitas umum lainnya.(ant)