BATANG, seputarkendal.com – Hujan dengan intesitas tinggi mengakibatkan pemukiman nelayan yang berada di Pantai Celong kerap diterjang banjir karena volume air meningkat. Banjir yang membawa material tanah lumpur tersebut ternyata dikarenakan limpasan air dari berbagai arah khususnya yang bersumber dari utara atau diluar bendung sungai Mata Air, Rabu (20/10).
Progres konstruksi bendung sungai nata air yang berada disisi selatan pemukimanan padat penduduk nelayan Pantai Celong Mangunsari, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Banyak mengira adanya kegiatan pembukahan lahan Kawasan Industri Terpadu Batang tersebut, para warga menuding bendung yang masih on progres pembangunan tersebut tak mampu membendung air hujan yang menyebabkan banjir bandang kerap terjadi.
Namun kenyataannya di lapangan justru dengan adanya bendung banjir yang menimpa kampung nelayan tersebut sudah bisa diminimalisir sehingga material besar selain lumpur masih bisa tertahan di sisi selatan atau lingkungan bendung. Hal tersebut bisa dilihat saat survei langsung proyek bendungan banyak endapan material lumpur dan akar pohon tertahan di pintu air bendungan mata air, sebagaimana diungkapkan langsung oleh Manajer Lapangan Anshar.
“Banjir kemarin tersebut karena limpasan air dari sisi utara yang bersumber dari drainase jalan dan lahan cut and fil langsung turun ke utara bending, sehingga airnya langsung menerjang pemukiman warga Celong,”ungkapnya.
Sementara itu, progres konstruksi bendung sungai mata air yang tengah berlangsung tersebut sudah mencapai 85 persen, tinggal penyelesaian atau tahap finishing, dengan deadline pekan pertam Desember.(ant)
