Home Headline Anak Perlu Dididik Peduli Kemanusiaan sejak Dini

Anak Perlu Dididik Peduli Kemanusiaan sejak Dini

281
0

KAJEN, seputarkendal.com – Anak perlu diperkenalkan dan dididik agar peduli kemanusian sejak dini. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Pekalongan Hj Arini Harimurti selaku Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kabupaten Pekalongan dalam sambutan pada Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) “Ayo Siap Siaga Bencana dan Pertolongan Pertama“ yang diselenggarakan PMI Kabupaten Pekalongan bekerja sama dengan Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan pada Rabu ( 27/11) pagi, di Kawasan Wana Wisata Linggoasri, Kajen, Kabupaten Pekalongan.

“Saya berterima kasih kepada Kemenag yang sudah merespons bekerjasama bagaimana kita mendidik anak-anak kita untuk secara dini peduli pada kemanusiaan,” tutur Arini.

Kegiatan diikuti sebanyak 132 kepala dan guru RA (Raudhatul Athfal), BA (Bustanul Athfal), TA (Taman Athfal) se-Kabupaten Pekalongan.

Arini Harimurti yang pada kesempatan tersebut membuka secara resmi bimtek, menyampaikan, kegiatan merupakan pembelajaran para guru kepada anak didik tentang kemanusiaan agar mereka peduli. “Bagaimana kalau terjadi bencana, apa yang harus kita lakukan dan apa yang akan dilakukan oleh anak-anak kita. Misalnya ada yang kecelakaan di sekolah. Lalu apa yang harus kita lakukan. Ada tata cara tersendiri, “ tutur Arini.

Arini juga menekankan sebagaimana pesan yang disampaikan Presiden Jokowi dalam beberapa kesempatan, hendaknya kita keluar dari hal-hal yang bersifat rutinitas. “Artinya kita harus lakukan perubahan-perubahan dari sekarang,” tandasnya.

Selain pesan dari Presiden Jokowi, Wabup juga berharap agar kita bisa mengikuti pesan yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim dalam pidato pada Peringatan Hari Guru kemarin, agar kita bisa melakukan hal-hal kecil mulai dari sekarang. “Perubahan tidak harus di ruangan kelas saja tapi bagaimana kita memperkenalkan kepada anak-anak kita tentang kemungkinan-kemungkinan nanti kalau ada bencana,” imbuhnya.
Pesan Mendikbud antara lain menekankan agar siswa diajak diskusi dan siswa diberi kesempatan untuk mengajar di kelasnya.

Selanjutnya Arini berharap agar apa yang didapat hari ini tidak hanya untuk diri sendiri tapi bagaimana para kepala dan guru RA, BA dan TA bisa menularkan kepada guru-guru yang lain untuk peduli dan bisa di saat benar-benar ada bencana atau pada pertolongan pertama.

“Hari ini panjenengan akan mendapatkan pelajaran ke PMI-an. Monggo selanjutnya kalau ada masukan -masukan bisa datang juga ke Markas (PMI) di Kebonagung Kajen. Kegiatan apapun yang intinya peduli, berbagi untuk masyarakat. Berbagi bisa diartikan apakah itu tindakan-tindakan medis atau sumbangan suka rela misalnya donor darah. Dengan donor darah kita bisa menyelamatkan nyawa orang lain,“ ungkap dia.

Sebelumnya, Ketua Pokjawas Kankemenag Kabupaten Pekalongan, H Muslimin dalam laporannya menyampaikan tujuan bimtek untuk memberikan keterampilan pertolongan pertama, memberi pemahaman tentang kepalangmerahan, memberikan pemahaman tentang donor darah dan kesiapan darah serta memberikan pemahaman tentang kesehatan lembaga pendidikan.

Sasaran kegiatan tersebut adalah terwujudnya pemahaman tentang siaga bencana dan pertolongan pertama bagi kepala dan guru RA, BA, TA serta terwujudnya lembaga pendidikan yang sehat.

Materi pokok bimtek yakni Kebijakan Ketua PMI Kabupaten Pekalongan terkait Program PMI Kabupaten Pekalongan, Kebijakan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan tentang Kesehatan Lembaga, Kesiapsiagaan Bencana, Pertolongan Pertama, Kepalangmerahan, Donor Darah dan Kesehatan.

Kegiatan dihadiri oleh Wakil Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan, pengurus PMI Kabupaten Pekalongan, narasumber dan relawan.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here