Home Berita Utama Pasar Industri Kreatif Seni Rupa Sangat Besar Tapi Terkendala Kualitas Bahan Lukis

Pasar Industri Kreatif Seni Rupa Sangat Besar Tapi Terkendala Kualitas Bahan Lukis

2
0

KENDAL, seputarbisnis.id – Ditengah perkembangan tekhnologi terkini adanya AI yang mengacam para pelaku seni hiburan dan kesenian tradisional, membuat para seniman harus semakin kreatif dan edukatif. Wakil Menteri Perindustrian RI yang membuka pameran seni lukis Yayasan Dar Al Mudhffar Ndalem Wongsorogo Brangsong Kendal, sangat mengapresiasi atas perjuangan para seniman yang terus berinovasi, karena pasar industri kreatif masih terbuka lebar, namun demikian masih terkendala kualias bahan seni lukis kurang bagus, akan segera di suppport pemerintah pusat, Jumat (23/05).

Pameran yang gelar di Pesantren dan Rumah Kebudayaan Yayasan Dar Al Mudhaffar Ndalem Wongsrogo Desa Sidorejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dibuka bersama dengan ceremoni pemotongan pita oleh Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia Faisol Riza dan kolektor kurator seni rupa senior Dokter Oei Hong Djien atau dikenal juga dengan panggilan OHD pada Selasa malam (20/05). Turut hadir Wakil Bupati Kendal Beny Karnadi, Direktur Poltek Perindustrian Kawasan Industri Kendal (KIK), Ketua DPRD Kendal beserta sejumlah anggotanya.

Wakil Menteri Perindustrian Republik Indonesia yang merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Faisol Riza sangat mengapresiasi atas dibukanya pameran seni rupa tersebut. Adanya tekhnologi yang terus berkembang dan mengancam para pelaku seni, jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan, namun harus pintar membaca pasar yang masih terbuka lebar di Nusantara maupun sekala Internasional, terlebih adanya Menteri Industri Kreatif bakal menjadi mitra penting dalam memberikan nilai tambah terhadap dunia seniman di tanah air.

“Pemerintah terus memberikan perhatian terhadap para pelaku seni yang masuk dalam industri kreatif, sehingga para seniman dan kreator tak perlu berkecil hati terhadap ancaman tekhnologi,”tuturnya.

Sementara itu, pengasuh Pesantren dan Rumah Kebudayaan Yayasan Dar Al Mudhaffar Ndalem Wongsrogo Paox Iben Mudhafar mengatakan, pameran karya seni tersebut menampilkan hasil karya para seniman sekitar 50 lukisan dari berbagai jenis, mulai dari ekspresionisme, realism, dan impriosismen, yang hadir dari sejumlah kota dan kabupaten di jawa tengah, yang akan berlangsung selama 2 pekan. Meskipun tidak ternilai harganya, dari sebuah karya seni rupa ada yang sampai dihargai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah, tergantung siapa kolektor yang tahu akan nilai seni tersebut.

“Sampai saat ini para pelaku seni rupa lokal terkendala bahan yang kurang bagus, sehingga sangat kesulitan dan menghambat untuk memasuki pasar internasional seperti di Amerika dan Eropa,”ujarnya.

Dalam pembukaan pemaran seni rupa tersebut juga menampilkan tari lokal dengan teatrikal yang menggambarkan betapa beratnya tantangan masyarakat hidup di negerinya sendiri khususnya dalam mencari kerja yang mengharuskan berijazah sekolah sampai menengah atas, sedangkan realitas masih banyak kaum marginal yang butuh akan lapangan kerja. Hal tersebut sangat bertolak belakang dengan kondisi daerahnya yang terdapat sebuah Kawasan Industri besar namun belum bisa memaksimalkan warganya bisa terserap bekerja di kawasan tersebut.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here