KENDAL seputarkendal.com – Insiden keracunan massal yang dialami para pelajar SMA N 1 Weleri Kendal, Jawa Tengah, saat menyantap menu makan malam ditanggapi Serius oleh Pj Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 13 Sunarto saat menjenguk korban keracunan di RSI Weleri, Sabtu (12/10/2019). Disdik akan mengevaluasi sistem tiap kegiatan yang melibatkan peserta didik.
Kedatangan PJ Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Korwil 13 didampingi Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan, SMA Negeri 1 Weleri, Muklis. Muklis menjelaskan setelah kejadian keracunan yang menyebabkan 118 siswa dilarikan ke rumah sakit, sehingga kegiatan kemah pramuka dihentikan. Siswa yang mengeluh pusing dan mual usai makan malam dengan menu nasi ayam goreng geprek, membuat kegiatan api unggun yang direncanakan Jumat malam ditiadakan.
“Pihak sekolah konsentrasi dengan siswa yang mengeluh pusing dan mual, untuk dibawa ke rumah sakit. Semakin malam jumlahnya kian banyak, sehingga kegiatan langsung dihentikan. Dari koordinasi dan evaluasi dengan pembina Pramuka, kegiatan kemah pramuka akhirnya dihentikan dan Satu pagi usai sholat subuh ditutup dan siswa yang tidak keracunan dipulangkan,” ujar Muklis.
Diakui kasus keracunan yang dialami para pelajar SMA 1 Weleri membuat prihatin Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya jumlah korban cukup banyak. Penjabat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Propinsi Jswa Tengah Korwil 13, Sunarto yang menjenguk korban keracunan di RSI Muhamadiyah kendal mengatakan, akan mengevaluasi kegiatan sekolah tersebut.
“Pengawasan terhadap makanan yang beredar di lingkungan sekolah perlu ditingkatkan. Sekolah yang menyelenggarakan kegiatan anak-anak juga lebih selektif, dalam memilih menu makanan agar terhindar kasus keracunan seperti ini,” ujarnya.
Hingga Sabtu siang, korban keracunan yang dirawat di Rumah Sakit Islam Muhamadiyah Weleri Kendal tinggal tiga orang. 35 siswa usai diperiksa dan diobservasi oleh dokter rumah sakit, sudah diperkenankan pulang.(auj)