BATANG, seputarkendal.com – Kamar Dagang Industri Indonesia Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang sempat terhenti beberapa tahun terakhir terakhir, kini mulai bangkit lagi. Dalam mengawal peluang dan keterlibatan warga lokal untuk berbisnis ditengah persaingan ketat kompetitor di PSN, nakhoda baru KADIN bakal memprioritaskan masyarakat lokal terlibat di kawasan industri, Jumat (20/05).
Tidak cukup warga pribumi hanya berhenti menjadi pekerja ataupun buruh pabrik maupun tenaga kasar di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Batang Industri Park, namun potensi lokal dalam menumbuhkan pengusaha baru untuk menangkap peluang bisnis yang ada. Kamar Dagang Industri Indonesia tingkat Kabupaten Batang, bakal mengawal dan bersinergi terhadap manajemen Kawasan Industri, supaya peluang usaha terusan tidak diambil dari pihak luar.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Asyari usai dilantik menjadi Ketua KADIN Batang leriode 2022-2027 yang berlangsung di Pendopo Agung Kantor Bupati Batang. Bersama para pengusaha yang tergabung dalam organisasi kamar dagang industri ini, nantinya tidak fokus hanya menguntungkan anggotanya sendiri, namun perjuangan dalam menciptakan pengusaha baru dalam membaca peluang di KITB dan BIP.
“Kearifan lokal harus benar-benar dimaksimalkan supaya tidak sekedar menjadi penonton di rumahnya sendiri, tidak hanya puas menjadi pekerja atau karyawan didlamnya, namun juga usaha-usaha terusan harus bisa dikelola warga penyangga kawasan,” katanya.

Sementara itu Bupati Batang, Wihaji megatakan, dengan dilantiknya nahkoda baru, organisasi perdagangan dan industri tersebut, ke depan organisasi yang berisikan para pengusaha dan pebisnis perdagangan dari berbagai jenis usaha, bisa merangkul semua elemen masyarakat. Khususnya dalam membaca dan menangkap peluang usaha ditengah guyuran uang triliunan rupiah dari pemerintah pusah ke proyek strategis nasional KITB.
“Para pengusaha yang tergabung sebagai anggota kadin harus sering jalan-jalan di objek wisata lokal, dan menjadi kompetitor atau pesaing profesional,”ujarnya.
Ketua KADIN yang baru yang sudah banyak dikenal oleh kalangan birokrat dan pengusaha tingkat provinsi, Bos Ari sebutannya tersebut, duharapkan bisa merubah pola pikir masyarakat untuk lebih produktif dan berdaya saing.(ant)