Home Headline Solar Langka, Tak Melaut Gadaikan Barang Demi Bertahan Hidup

Solar Langka, Tak Melaut Gadaikan Barang Demi Bertahan Hidup

173
0

BATANG, seputarkendal.com – Pasca pemberlakuan kenaikan harga semua jenis BBM, selain berdampak adanya inflasi diberbagai daerah, kini masyarakat yang mengandalkan hidupnya dari melaut terpaksa menggadaikan sejumlah barang berharga demi bertahan hidup. Pasalnya, selain harga sangat mahal lantaran tidak adanya SPBUN di wilayah Batang Timur Kabupaten Batang, Jawa Tengah, jika ada solar bersubsidi eceran tapi harganya selangit, diperparah lagi warga pesisir tersebut belum merasakan perhatian dari pemerintah adanya bantuan sosial BBM, Rabu (05/10).

Ratusan perahu jenis sopek dan cukung saat ini hanya ditambatkan begitu saja oleh para nelayan di pesisir Pantai Celong Mangunsari Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Deritanya belum juga berakhir, usai pemberlakuan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak untuk semua jenis, khususnya bio solar, yang menjadi kebutuhan para nelayan kecil yang menggantungkan hidupnya dari hasil melaut. Kini hanya bisa gigit jari, karena sudah 2 pekan ini sebagian besar mereka tidak bisa berlayar mencari ikan, karena sulitnya mendapatkan solar.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang nelayan Pantai Celong, Surahyo dan rekan-rekannya seprofesi kini hanya duduk-duduk saja di posko nelayan, menganggur tanpa adanya aktivitas mencari nafkah. Sejak naiknya harga bahan bakar bersubsidi jenis solar tersebut, keberadaannya kian sulit ditemukan, mengakibatkan perahu yang biasa digunakan untuk mencari ikan, tidak bisa dioperasikan dan berimplikasi pada nelayan menganggur.

“Ya bagaimana lagi, karena tidak bisa melaut sudah 2 pekan ini terpaksa mengutang ke tetangga atau rentenir, diperparah wilayah Batang Timur sendiri tidak ada SPBUN, wajar saja solar sulit ditemukan, jika ada terbatas dan harga mencapai dikisaran Rp 8.000 sampai Rp 9.000 perliter, padahal seharusnya solar subsidi tersebut hanya Rp 6.800,” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh nelayan lainnya, Ramlan mengatakan, di kampung nelayan Mangunsari Pantai Celong Desa Kedawung terdapat 140 an perahu, saat ini kebingungan lantaran tidak melaut ditengah himpitan ekonomi. Padahal kebutuhan hidup seperti makan dan biaya sekolah terus berjalan, terpaksa sejumlah barang berharga digadaikan guna menutup biaya selama tidak melaut.

“Solar langka, bantuan sosial dari pemerintah tidak ada, para nelayan banyak yang menganggur, dan ada pula untuk mengisi kekosongan waktu digunakan memperbaiki alat melaut, seperti jaring dan perahu,” katanya.

Warga pesisir pantai yang berada di wilayah Batang Timur seperti Kampung Nelayan Siklayu, Desa Sidorejo dan Kampung Nelayan Plabuan Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, serta Kampung Nelayan Pantai Celong Mangunsari, Desa Kedawung, Banyuputih berharap banyak adanya perhatian dari Pemerintah setempat. Khususnya mendesak adanya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN), supaya pasokan solar stabil sehingga nelayan tidak kocar kacir dalam mencukupi nafkah keluarga.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here