BATANG, seputarkendal.com – Makin kumuh dan terkesan tidak tertata dengan baik pemandangan kota khususnya di jalan-jalan protokol ibu Kota Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menjadi salah satu sorotan utama Fraksi PDI Perjuangan, dalam Rapat Paripurna DPRD penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi. Partai banteng moncong putih atau dengan slogannya partainya wong cilik tersebut meminta eksekutif untuk menertibkan para pedagang kaki lima yang menjamur di 7 Jalan Protokol ibu Kota Kabupaten, Selasa (28/06).
Kondisi jalan protokol di ibukota Kabupaten Batang, saat ini kondisinya sudah bagus dengan aspal dan rigit mulus, namun sangat disayangkan terkesan tidak terawat dan kumuh. Pasalnya, ditengah pemulihan ekonomi selama Pandemi Covid-19, daya beli masyarakat mulai bangkit dan berimplikasi pada tumbuh suburnya para pedagang kaki lima diberbagai tempat, khususnya di jalan protokol yang semakin meningkat jumlahnya.
Hal tersebut menjadi pemandangan kota semakin tidak sedap dipandang mata dan menghilangkan hak pejalan kaki yang harusnya bisa memanfaatkan trotoar untuk lewat, namun kini malah digunakan sebagai tempat jualan sampai ke bahu jalan. Sebagaimana yang disampaikan oleh juru bicara fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan M-Zaenudin saat Rapat Paripurna Pemandangan Fraksi-fraksi, meminta pihak eksekutif dalam hal ini pemerintah atau instansi terkait agar bisa menertibkan pedagang kaki lima disepanjang trotoar dan bahu jalan, yang diantaranya seperti Jalan A. Yani, Yos Sudarso, Gajah Mada, RE. Martadinata, DR. Wahidin, DR. Soetomo dan Alun-alun Kota Kabupaten.
“Pemerintah supaya segera menertibkan namun jangan sampai berhenti disitu saja, karena mereka para pedagang kaki lima juga mencari nafkah, harus difasilitas seperti ditempatkan di Batang Teras Pandowo (BTP) dan tempat milik pemda lainnya, supaya tetap bisa berdagang,”katanya.
Masyarakat perlu memahami, berdagang boleh-boleh saja, namun hak orang lain juga harus dihormati dan bersama-sama menjaga keindahan kota yang saat ini tengah banyak dikunjungi dari daerah-daerah lain yang tengah studi banding. (ant)