BATANG, seputarkendal.com – Penguatan ekosistem inovasi dan pendidikan sebagai knowledge sangat penting untuk memfasilitasi talenta yang telah dibangun melalui pendidikan dasar agar dapat berkembang menjadi tenaga kerja yang produktif, inovatif, mampu mengaplikasikan teknologi dan siap berkontribusi pada penciptaan nilai tambah yang tinggi. Memastikan kebutuhan para perusahaan yang mulai menginvestasikan dananya di KITB, Bappenas RI meninjau langsung ke lokasi dan mencarikan solusi untuk masyarakat dan pengusaha, Rabu (20/04).
Direktur Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bappenas Republik Indonesia bersama rombongan didampingi langsung Direktur of Operation dan Tekhnic Grand Batang City Adler Manarissan Siahaan, meninjau langsung proyek pembangunan perusahaan yang menginvestasikan modalnya di KITB. Hasil kunjungan tersebut nantinya akan dijadikan bahan diskusi mencarikan solusi dalam menghadapi dampak lingkungan sosial ditengah kota industri yang ada saat ini khususnya Kawasan Industri yang masih baru.
Leonardo A.A Teguh Sambodo selaku Direktur Indusri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam hal ini Indonesia Development Forum (IDF) merupakan wadah untuk mendiskusikan solusi atas isu-isu pembangunan di Indonesia seperti kemiskinan, ketimpangan pendapatan dan kesempatan kerja. Seperti yang tengah berlangsung di Kabupaten Batang dengan adanya kawasan industri tersebut, potensi lokal harus segera disiapkan, mulai dari Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) menyesuaikan kebutuhan para perusahaan yang mendirikan pabriknya di KITB.
“Setidaknya setelah melakukan kunjungan langsung di kawasan industri, pihak Bappenas RI bisa mencarikan bahan diskusi dalam forum IDF yang melibatkan dari semua pihak, dari Pemerintah Daerah, penyiapan SDM dari unsur penyelenggara pendidikan, pengelola kawasan, dan para tenant, supaya mendapatkan solusi terbaik memaksimalkan local wisdom,” jelasnya.
Adanya industri atau perusahaan besar dari luar negeri diharapkan bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional yang dirasakan langsung hingga ke pelosok daerah. Pasalnya, Pandemi Covid-19 berdampak siginifikan bagi perlambatan perekonomian domestik, pada 2020 saja, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 2,1 persen dan telah mengalami rebound pada 2021 dengan tumbuh positif sebesar 3,7 persen.(ant)