KENDAL, seputarkendal.com – Prihatin terhadap kondisi kesehatan gigi pada anak, ribuan peserta didik mulai dari tingkat PUAD sampai Sekolah Dasar, serentak mengikuti kegiatan bersihkan gigi bersamaan. Tingginya angka kerusakan alat pengunyah makanan pada manusia tersebut membuat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menerbitkan surat edaran tiap anak didik untuk membawa peralatan gosok gigi ke sekolah, Selasa (22/11)
Kegiatan gosok gigi massal dari rangkaian Peringatan Hari Kesehatan Nasional tersebut dipusatkan di Pendopo Tumenggung Bahurekso dan serentak diikuti sekolah PAUD dan SD di seluruh pelosok Desa dilakukan secara online melalui video conference. Para peserta didik diajari tata cara dan pengguna pasta gigi dengan baik dan benar oleh para petugas kesehatan dari Rumah Sakit Umum Daerah Soewondo dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, disambut antusias oleh anak-anak.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh para peserta didik seperti Angga dan Kevin yang cekatan dan mahir memeragakan tata cara menggosok gigi yang baik dan benar. Meski serasa pahit, namun dengan membersihkan mulut dengan menggosok gigi rutin 2 kali dalam sehari, bisa menjaga kesehatan bagian penting sebagai media komunikasi.
“Senang rasanya, gigi jadi bersih dan dijauhkan dari penyakit dan bau mulut jadi selalu segar, sebelumnya memang terasa pahit, namun setelah dilakukan jadi biasa saja,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, sesuai data dari para guru yang tersebar di Sekolah Dasar dan Pendidikan Ana Usia Dini, sedikitnya terdapat 52 persen giginya anak-anak rusak. Menanggapi hal tersebut pihaknya menggelar kegiatan gosok gigi serentak yang dilaksanakan oleh pendidikan PAUD dan pendidikan dasar SD se- Kabupaten, Sabtu (12/11).

“Melanjutkan kegiatan dari rangkaian HKN tersebut, melalui Disdikbud langsung mengeluarkan Surat Edaran yang intinya para peserta didik untuk membawa peralatan sikat gigi tiap hari di sekolah, supaya membudayakan menjaga kesehatan gigi,”ungkapnya.
Petugas kesehatan dari RSUD Dr H Soewondo Kendal, dokter gigi sepesialis anak dr. Zita Aprilia, mengungkapkan, sesuai data yang ada setidaknya 93 persen kondisi gigi anak-anak usia sekolah tingkat PAUD dan SD rusak. Kerusakan seperti berlubang, keropos, dan sebagainya, yang diakibatkan kerap mengonsumsi makanan jenis gula lengket dan sejenisnya.
“Dengan membudayakan pola hidup sehat yakni teratur melakukan sikat gigi, bisa mengurangi atau bahkan mencegah kerusakan terhadap gigi anak,” tuturnya.
Selain menyikat gigi secara teratur, dengan mengurangi makan manis lengket, bahanya mengalami sakit gigi bisa terjadi pembengkakan yang berimplikasi menurunnya nafsu makan yang mengganggu tumbuh kembang anak.(ant)