BATANG, seputarkendal.com – Puluhan Aparatur Sipil Negara setingkat kepala dinas dan sekretaris bersama Bupati serta Wakil Bupati Batang, Jawa Tengah, mendadak jadi tukang bangunan. Para pejabat terjun langsung ke lapangan memperbaiki rumah warga yang nasibnya kurang beruntung, seperti yang dialami pasangan suami istri yang berkebutuhan khusus tuna netra sejak kecil, Rabu (15/12).
Dipimpin langsung oleh Bupati Wihaji dan Wakil Bupati Batang Suyono, kerja bakti bersama Pegawai Negeri Sipil memperbaiki rumah warga milik pasangan suami istri yang menderita kebutaan sejak kecil, Suroso, 53, dan Jasriah, 51, warga RT 1 R3 3 Desa Banaran, Kecamatan Banyuputih. Para pejabat PNS yang keseharianya biasa hidup nyaman dan berpenampilan rapih dengan segala fasilitas yang diperolehnya, namun hal tersebut tidak mengurangi keguyuban untuk berbaur dengan masyarakat dan membantu memperbaiki rumah warga yang tak layak huni menjadi lebih bagus dari sebelumnya.
Meskipun hidup dengan berkebutuhan khusus, namun tidak mengurangi dirinya lalu putus asa ataupun minder, Suroso dalam mencari nafkah dengan menjadi tukan pijat urut, bisa membiayai putranya dari kecil hingga dewasa. Dari semangat berusaha itulah kini tanpa disadari, mengundang rasa iba Pemerintah Kabupaten Batang, untuk memperbaiki rumahnya dan mendapatkan fasilitas tambahan dalam menjalani profesinya ditengah kekurangan.
“Alhamdulillah Bupati dan jajarannya bisa memperbaiki rumah saya, dengan penghasilan tak menentu sebagai tukan pijat, tentunya sangat membantu sekali untuk dihuni lebih nyaman bersama istri dan anak semata wayangnya,”ungkapnya.
Kerja bakti yang dilakukan oleh para ASN tersebut, sebagai bentuk rasa syukur atas kenikmatan yang diterima, meski menjadi pejabat Pemerintah Kabupaten, namun tetap bisa melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh para tukang maupun kuli bangunan.
Bupati Batang, Wihaji menjelaskan kegiatan kerja bakti bedah rumah tersebut merupakan rangkaian dari hari ulang tahun Korpri. Pelaksanaan kegiatan sosial dengan melibatkan para pejabat dari semua OPD tersebut dilakukan supaya kedekatan terhadap masyarakat lebih erat dan guyub rukun dalam membangun Kabupaten Batang.
“Anggaran yang digunakan dalam kegiatan bedah rumah tersebut bersumber dari iuran atau patungan yang dihimpun dari para pegawai negeri sipil, yang selama ini digaji oleh uang rakyat dan kini harus mengabdikan ke rakyat dengan terjun langsung perbaiki rumah tak layak huni tersebut,” katanya.
Dengan keguyuban para pejabat menyatu dengan masyarakat, bersatu padu membangunan rumah warga miskin atau kurang mampu dapat terjalin komunikasi yang positif dan bermanfaat.(ant)
