Home Headline SMP N 1 Belik Disegel Warga, Peserta Didik Terlantar Pulang Awal

SMP N 1 Belik Disegel Warga, Peserta Didik Terlantar Pulang Awal

209
0

PEMALANG, seputarkendal.com – Tak terima belum ada titik temu, jalan masuk dan pintu gerbang SMP N 1 Belik Pemalang Jawa Tengah ditutup warga lantaran lahan diklaim masih dalam sengketa dengan pemilik lahan, lebih dari 43 tahun. Aktifitas sekolah lumpuh dan kegiatan belajar mengajar tak bisa dilakukan sehingga harus daring mendadak, Rabu (26/01).

Jalan masuk SMP N 1 Belik Pemalang Jawa Tengah ini di tutup dengan batu ditanami pohon nanas dan pintu gerbang di gembok . Di depan gerbang di pasang spanduk bertuliskan SMP N 1 Belik ditutup sementara, tanah ini masih sengketa selama 43 tahun.

Aktivitas sekolah ini berhenti total karena lahan ditutup dan akses ajalan juga diblokir, sebagian guru dan tenaga kependidikan terlihat tetap masuk sekolah namun menggunakan jalan samping dan tidak ada aktivitas belajar mengajar. Seperti yang dialami salah seorang pelajar terpaksa pulang awal dikarenakan tidak bisa memasuki area sekolah sehingga mendadak daring.

Lahan tersebut masih menjadi sengketa dengan Yuli warga sekitar lokasi sekolah, sekitar 43 tahun namun hingga sekarang belum ada titik terang. Luas lahan yang disengketakan hampir semua lahan sekolah dan yang ada disampingnya. Ahli waris yang masih mengklaim pemilik lahan, sejak sekitar 1976 lahan persoalan lahan tidak diselesaikan. Disebutkan, pendirian SMP N 1 Belik, menggunakan lahan milik keluarganya dan belum ada ganti rugi juga tidak ada itikad baik dari pemerintah untuk menyelesaikan.

“Pihaknya sudah puluhan kali selama sekira 43 tahun ini terus menanyakan namun tidak di respon, sebagai pemilik lahan memiliki sertifikat dan membayar pajak selama ini hingga jutaan rupiah pertahunnya,” jelasnya.

“Karena tak ada penyelesaian, dia kemudian menutup sekolah ini sebagai bentuk protes agar cepat selesai, lahan ini milik ahli waris dan akan dibagi- bagi, sehingga diharapkan bisa selesai segera,” kata Yuli.
Kepala SMP N 1 Belik Teguh mengatakan selama ini sudah menyampaikan apa yang menjadi pokok permasalahan terkait sengketa lahan ini ke dinas terkait . Saat ini masih dalam proses negosiasi antara sekolah dan keluarga pemilik lahan.

“Proses telah diusahakan sesuai prosedur yang berlaku, namun pemilik lahan tidak sabar dan menutup akses jalan masuk dan menggembok pintu gerbang,”ungkapnya.

Dampak penutupan, siswa dipulangkan dan belajar secara daring, sedangkan untuk guru dan karyawan yang masuk melalui jalan belakang pemukiman warga.(ant)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here