BATANG, seputarkendal.com – Hingga akhir 2021, sejumlah ruas jalan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, masih banyak dijumpai dengan kondisi sangat memprihatinkan. Kerusakan yang mencapai ratusan kilometer tersebut, terparah terjadi di akses penyangga ke Kawasan Industri Terpadu Batang, Kamis (30/12).
Kondisi jalan rusak tersebut disebabkan banyak faktor, mulai dari rentan usia, kualitas aspal dan beton tak sebanding dengan kelayakan berat kendaraan yang melintas, juga faktor alam bisa terjadi, seperti hujan, banjir, dan longsor. Seperti yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah penyangga proyek strategis nasional (PSN) KITB, yang meliputi sejumlah Desa di dua Kecamatan, yakni Desa Kedawung Kecamatan Banyuputih, Desa Ketanggan, Sawangan, Plelen, dan Desa Lebo Kecamatan Gringsing, kondisi jalan sudah tak layak untuk dilintasi kendaraan, akibat beban yang tak seimbang dengan truk besar muatan berat.
Salah seorang warga Desa Lebo yang sehari-harinya selalu melintasi jalan tersebut, Achmad Nur Fadholi mengatakan, kerusakan jalan dengan lalu lintas ramai tersebut sangat mengganggu mobilitas warga. Terlebih jalan yang menghubungan antardesa merupakan akses menuju tempat pendidikan, pabrik, dan menuju ke Kawasan Industri Terpadu Batang.
“Sudah terlalu lama kerusakan jalan yang berada di Desa Lebo dan sekitarnya tersebut tak kunjung diperbaiki, semoga pemerintah segera menindaklanjutinya dengan cepat,” katanya.
Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Pemerintah Kabupaten Batang, Endro Suryono menjelasnkan, kondisi ruas jalan kabupaten mencapai 20.59 persen atau 113.77 kilometer rusak. Kerusakan sedang sepanjang 181.26 kilometer atau sekitar 32.81 persen, rusak ringan 85.87 kilometer atau 15.55 persen, dan kondisi rusak berat sepanjang 27.90 kilometer atau 5.05 persen.
“Dari total panjang ruas jalan tingkat kabupaten 552.42 kilometer, kondisi baik sepanjang 257.39 kilometer atau 46.59 persen,” jelasnya
Kerusakan jalan terparah terjadi di desa penyokong Kawasan PSN KITB yang berada di dua Kecamatan yakni Banyuputih dan Gringsing sepanjang 60 an kilometer yakni ruas Plelen-Kedawung. Di ruas Bandar-Tulis juga mengalami hal yang sama karena adanya kawasan Batang Industri Park dengan mobilitas kendaraan berukuran besar.(ant)
