KENDAL, seputarkendal.com – Sejumlah pedagang Pasar Weleri yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli mengadu kepada Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, beberapa pedagang tersebut mengeluhkan sepinya dagangannya sejak pindah ke pasar relokasi di terminal Bahurekso pada Januari lalu. Bahkan pedagang mengancam akan keluar dari pasar relokasi dan akan jualan di pinggir jalan depan pasar kobong, Sabtu (19/03).
Puluhan pedagang yang tergabung dalam Aliansi Pedagang Pasar Weleri Asli, mengadu ke Komisi B DPRD Kendal agar bisa menjembatani pedagang dengan Pemerintah Kabupaten, agar mencarikan solusi atas permasalahan yang ada.
Pedagang pun mengaku tidak akan kuat bertahan di pasar relokasi jika kondisi pasar sepi. Seorang pedagang, Ahmad Zamzuri mengatakan, saat ini tinggal 60-70 pedagang saja yang masih bisa bertahan jualan di pasar relokasi. Padahal, sebelumnya ada 150 an pedagang yang aktif mengikuti kebijakan Pemerintah Kabupaten pindah ke pasar sementara. Kondisi pasar yang tak kunjung ramai membuat sebagian besar pedagang memilih keluar dari pasar darurat secara bertahap.
“Padahal yang ditunggu para pedagang adalah ketika menjelang puasa hingga lebaran, merupakan momen yang paling ditunggu para pedagang. Satu satunya harapan yang bisa mendapatkan keuntungan banyak hanya saat Ramadhan dan hari raya selain itu pendapatan pas pasan,”katanya.
Audiensi diikuti pedagang dari beberapa elemen dagangan, seperti sayuran, buah, pakaian, sembako, dan lainnya. Mereka meminta izin kepada pemerintah daerah melalui DPRD untuk menempati kembali sekitar eks Pasar Weleri terbakar.
Ketua Komisi B DPRD Kendal Dian Alfat mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi pada Pemerintah Kabupaten Kendal, sebab ada dua permintaan yang diinginkan para pedagang, yakni agar diizinkan jalan di halaman pasar yang terbakar dan minta kejelasan kapan Pasar Weleri akan dibangun sehingga para pedagang punya kepastian.
“Pihak legistlatif terus melakukan koordinasi inten dengan pemerintah dalam hal ini bupati dan dinas terkait untuk permasalahan di relokasi pasar Weleri,”ujarnya.
Rizky Aritonang dari Fraksi Gerindra berjanji akan membantu keluhan para pedagang, apalagi di Weleri merupakan dapilnya sehingga banyak konstituennya yang menjadi pedagang, sehingga ia berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk sementara para pedagang bisa bersabar sejenak, untuk memberi kesempatan para pihak melakukan kinerjanya.
“Dinas-dinas terkait setidaknya bisa melakukan usaha supaya tempat relokasi Pasar Weleri yang berlokasi di terminal Bahurekso tersebut bisa lebih ramai, sehingga bisa membantu para pedagang jualannya laku,” tuturnya.
Rizky Aritonang menambahkan, kondisi yang dialami pedagang saat ini sangat memprihatinkan. Karena keluh kesahnya menyangkut persoalan makan keluarga sehari-hari, hingga persoalan hutang atau cicilan. Dia berharap, jeritan pedagang ini bisa didengar pemerintah, sehingga kebijakan-kebijakan yang ada bisa dikaji ulang.(ant)