KENDAL, seputarkendal.com – Prihatin terhadap nasib para pedagang eks Pasar Weleri yang terbakar 2 tahun lalu, Sekolah Bisnis Muslim Muhammadiyah Weleri Kendal, bekali ilmu dan stimulan. Majelis Ekonomi pengurus daerah setempat, menggandeng para pengusaha untuk terlibat secara sukarela membangkitkan jiwa kewirausahaannya korban kebakaran tersebut, dengan belajar di SBM, Minggu (26/02).
Sekolah Bisnis Muslim Weleri melalui Majelis Ekonomi Pengurus Daerah Muhammadiyah Kendal, Jawa Tengah, mewisuda ratusan peserta SBM, khusnya para wisudawan dan wisudawati angkatan V yang berlangsung auditorium lantai 8, gedung Rumah Sakit Islam Weleri Kendal. Dalam wisuda pada angkatan tersebut, mayoritas peserta didiknya merupakan para eks pedagang Pasar Weleri yang terbakar, namun nasibnya masih terkatung-katung, lantaran trauma dan belum mendapatkan perhatian serius dan Pemerintah Kabupaten setempat.
Ketua panitia wisuda Sekolah Bisnis Muslim Kendal angkatan ke lima, Mawahib yang juga alumini SBM angkatan pertama mengungkapkan, para peserta yang mengikuti pendidikan Sekolah Bisnis Muslim tersebut dari tahun ketahun semakin diminati masyarakat. Selain mendapatkan ilmu memulai dan mengembangkan bisnis, juga bakal menambah jaringan, relasi, hingga pengalaman yang tak ternilai.
“Sampai saat ini sudah masuk angkatan ke lima dengan jumlah tiap angkatan 50 peserta Sekolah Bisnis Muslim yang mendapatkan bimbingan entrepreneur hingga pemasaran,”ungkapnya.
Sementara itu Ketua Majelis Ekonomi PDM Kendal, Moechammad Noer Agoes Hidayat menjelaskan, kegiatan SBM tersebut mendidik warga untuk mempunyai mental menjadi pengusaha yang produktif untuk menjadi pengusaha saleh-salehah. Khusus Sekolah Bisnis Muslim angkatan kelima tersebut, sebagian besar merupakan para pelaku usaha eks pedagang Pasar Weleri yang menjadi korban kebakaran, untuk mendapatkan motivasi bangkit dari keterpurukan untuk lebih produktif.
“SBM dari Majelis Ekonomi Muhammadiyah prihatin terhadap nasib para pedagang yang belum mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kendal, mengundang rasa empati para pengusaha muslim untuk turut serta membangkitkan lagi mental pengusaha yang sempat down supaya bangkit berbisnis kembali,”jelasnya.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah PDM Kendal, Ikhsan Intizam sangat mengapresiasi perjuangan Majelis Ekonomi Muhammadiyah dengan melakukan pembinaan para eks pedagang Weleri bangkit dari keterpurukan bencana kebakaran, dengan belajar bersama di Sekolah Bisnis Muslim. Dengan belajar di SBM para pelaku usaha tersebut bisa berdikari untuk memperkuat jiwa pengusaha dan selalu berkarya serta berjuang.
“Dengan Sekolah Bisnis Muslim, setidaknya muncul para pengusaha baru yang lebih kuat dan modern, karena sebelumnya dari angkatan 1 sampai 4 sudah banyak melahirkan pengusaha, khusus angkatan ke lima tersebut untuk proses recovery,” tuturnya.
Ketua Majelis Ekonomi, MEK Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Haerudin, mengatakan dalam kurikulum pendidikan di Sekolah Bisnis Muslim tidak hanya fokus pada materi yang bersifat keterampilan saja, akan tetapi juga adanya sentuhan qolbu dalam urusan Hablu Minallah. Selain itu juga harus merubah mindset dari konsumtif menjadi produktif, sehingga tercipta mental pola pikir pengusaha atau produsen bukan pembeli.
“Pembinaan dalam SBM tidak hanya teori juga meliputi praktik khususnya perubahan pola pikir untuk berjiwa pengusaha,” katanya.
Dalam wisuda tersebut terdapat 50 peserta yang sebagian besar para ibu muda dan sebagian para bapak pelaku usaha yang tengah bangkit dari keterpurukan pasca peristiwa kebakaran Pasar Weleri dua tahun silam.(ant)