BATANG, seputarkendal.com- Pemulihan ekonomi ditengah melemahnya sebaran Covid-19 saat ini berimplikasi pada meningkatnya daya beli masyarakat diberbagai belahan dunia, khususnya dunia bisnis yang menunjukkan tren positif. Dalam meyakinkan para calon investor asing maupun dalam negeri menanamkan modalnya di Jawa Tengah, 8 Kawasan Industri yang ada bersinergi, dari kompetisi menjadi komparasi bersama HKI, Kamis (23/06).
Perkembangan dunia bisnis industri di Indonesia dengan dilengkapinya sarana dan prasarana menunjang dengan fasilitas perijinan yang mudah, membuat daya tarik tersendiri bagi calon investor dalam mengucurkan dananya di berbagai proyek maupun mendirikan perusahaan. Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, tidak mau kecolongan lagi untuk menggaet pemodal asing untuk merelokasi perusahaanya di kawasan industri yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Kawasan Industri lainnya.
Direktur operasional dan teknik PT. Kawasan Industri Terpadu Batang, Adler Manarissan Siahaan mengatakan dalam mensupport perkembangan sebuah kawasan industri, sebanyak 8 anggota Himpunan Kawasan Industri (HKI) Provinsi Jawa Tengah, hadir dalam rapat koordinasi yang digelar di marketing gallery KITB. Pada kegiatan ini para pengurus dan anggota melakukan kunjungan lapangan diberbagai lokasi proyek sarana dan prasarana seperti infrastruktur jalan, reservoir penampungan air baku, dan sejumlah perusahaan yang tengah berlangsung konstruksi, hingga ke zona 1 fase 1 sebanyak 450 Ha sudah habis dibeli tenant.
“Dalam rangkaian kegiatan dengan HKI Korwil Jawa Tengah, pihak KITB sebagai anggota baru merupakan suatu kehormatan menjadi tuan rumah dalam asosiasi perkumpulan ini untuk berkolaborasi, dimana mencoba meruntuhkan tembok-tembok kompetisi dan masuk ke ruang komparasi bisa menambah warna menjadi suatu kekayaan dari perbedaan yang ada, supaya bisa menarik investor lebih cepat,” katanya.
Wakil Sekjen III Himpunan Kawasan Industri, Rahmadi Nugroho mengungkapkan, dengan bergabungnya KITB dalam satu wadah HKI, kedepan bisa bersinergi lebih kuat bersama-sama saling mendukung kegiatan dalam ruang lingkup kawasan industri dalam berbagai bidang. Tidak hanya cukup sebagai kompetitor yang positif antarkawasan namun juga berkolaborasi dan saling mempromosikan untuk meyakinkan para calon investor khususnya PMA.
Kawasan Industri Terpadu Batang, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, yang melibatkan langsung sejumlah Kementrian dan Lembaga terkait. Grand Batang City saat ini dipercaya mengelola kawasan industri dengan lahan seluas 4.300 Ha yang berada di lahan milik Pemerintah, tentunya dengan harga kompetitif dengan negara-negara Asean. Ditargetkan mulai pertengahan tahun depan kawasan yang murni didanai oleh pemerintah pusat tersebut siap beroperasi(ant)